HAI-Online.com -Baru-baru ini, pengguna media sosial tengah ramai membicarakan postingan dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Negeri Jakarta (UNJ) yang dinilai menunjukkan budaya patriarki.
Dalam postingan yang dibagikan oleh akun Instagram @space.unj pada Minggu (9/2) kemarin, pihaknya menyoroti tindakan BEM Fakultas Teknik UNJ yang terlihat mendiskreditkan anggota perempuan mereka dengan menurunkan opacity gambar.
"Apakah ini pengusiran perempuan dari ruang publik?? UNJ harusnya punya equal opportunity ke semua orang bukan malah nutup nutupin perempuan-perempuan berprestasi seperti ini!" tulis @space.unj.
Nggak cuma BEM Fakultas Teknik, hal serupa juga dilakukan oleh BEM Fakultas MIPA UNJ yang mengubah anggota perempuan mereka menjadi karakter animasi.
Baca Juga: Meski Sepi Peminat, 6 Jurusan Kuliah Ini Punya Peluang Kerja dan Gaji Tinggi
"Ini lagi. Mimin rasa BEM-BEM UNJ ini seharusnya mulai belajar tentang gender equality ya. Biar perempuan-perempuan berprestasi yang aktif didalamnya tidak dipinggirkan, dan eksistensinya seolah-seolah dianggap tidak begitu penting bahkan tidak ada," tulis @space.unj.
Sontak, postingan itu pun kemudian menuai kontroversi banyak pihak yang kemudian dibagikan olehco-founder dariSupport Group and Resource Center on Sexuality Studies Indonesia melalui akun Twitter miliknya @Nadyazura.
Dalam postingan itu @Nadyazura menilai bahwa tindakan yang dilakukan oleh BEM Fakultas Teknik dan MIPA UNJ sama saja menghapuskan peran ataupun eksistensi perempuan dalam sejarah.
Baca Juga: Manfaatkan Virus Corona, Cewek Ini Berhasil Selamatkan Diri dari Serangan Predator Seksual
"Gw sebagai sejarawan shock banget sama kualitas pendidikan perguruan tinggi negeri yang BEMnya ngeblur foto perempuan pengurus macam BEM Teknik dan MIPA UNJ atau diganti foto perempuannya dengan anime," tulis @Nadyazura.
Ramai menjadi bahan perbincangan, pengguna Instagram dengan akun @ferdhinar memberikan klarifikasi, di mana penurunan opacity yang dilakukan oleh BEM Fakultas Teknik UNJ dilakukan atas dasar permintaan dari anggota perempuan mereka.
Sementara itu, hingga kini pihak BEM Fakultas MIPA UNJ belum terlihat memberikan keterangan mengenai alasan mereka mengganti anggota perempuan dengan karakter animasi.
Kalau menurut kalian sendiri gimana? Apa tanggapan kalian mengenai kejadian ini sob? (*)