5 Pertanyaan Seputar Virus Corona, Obatnya Sampai Penularannya!

Rabu, 29 Januari 2020 | 17:02
DailyMail

Pekerja di Rumah Sakit Virus Wuhan

HAI-ONLINE.COM - Saat ini, wabah virus corona tengah menghantui seluruh dunia dan menimbulkan keresahan global.

Wabah yang berpusat di Wuhan China ini diketahui telah membunuh orang sebanyak 106 orang dan lebih dari 4 ribu orang terjangkit, sebagaimana HAI rangkum dari NexTren.

Otoritas Kesehatan China terus berupaya untuk menahan penyebaran virus yang mengerikan ini hingga akhirnya sudah menyebar ke luar negeri sejak sebulan lalu.

Baca Juga: Bikin Bangga Indonesia, Film Lima Garapan Lola Amaria Ditayangkan di Russia

Agar kamu dan keluarga nggak panik akan wabah ini, ada baiknya kalau kamu mengerti dulu penyakit seperti apa sih Corona ini dan apa aja cara penanggulangannya.

HAI melansir dari South China Morning Post, ini dia nih beberapa fakta dan jawaban dari pertanyaan seputar virus Corona:

1. Apakah virus tersebut dapat ditularkan antar manusia?

Ya. Virus corona Wuhan dapat ditularkan antara manusia.

Minggu lalu, seorang ahli SARS di China mengonfirmasi bahwa penularan virus corona Wuhan dari manusia satu ke manusia lainnya dapat terjadi.

Konfirmasi terkait dengan penularan antar manusia telah didukung oleh penelitian medis, termasuk satu jurnal yang dipublikasikan dalam jurnal medis The Lancet.

Baca Juga: Peta Digital Ini Bisa Tunjukan Negara Yang Terjangkit Virus Corona

Sementara, para ahli tengah mencoba untuk mengukur seberapa mudah virus tersebut dapat menular antar manusia, termasuk jika penularan lewat udara dapat terjadi.

Menteri Komisi Kesehatan Nasional Wuhan, Ma Xiaowei mengatakan bahwa tidak seperti SARS, virus corona dapat menular dalam periode inkubasi yang bisa berlangsung hingga 14 hari.

Ia juga menambahkan bahwa orang-orang yang terinfeksi virus ini mungkin tidak akan menunjukkan gejala tertentu.

Sedangkan risiko selanjutnya dari potensi mutasi virus masih belum diketahui.

Baca Juga: Takut Rugi, Apple yang Didesak Ganti Konektor Lightning ke USB, Ogah Lakukan Karena Alasan Ini!

via Daily Mail

Tim medis rumah sakit pusat di Wuhan melakukan penanganan terhadap pasien virus corona.

2. Apakah ada obat untuk virus ini?

Tidak. Sejauh ini belum ada obat yang terkonfirmasi dapat menyembuhkan pasien dari virus corona.

Para ilmuwan belum menemukan obat yang secara efektif dapat menyembuhkan jenis virus corona baru tersebut.

Sejauh ini, kematian paling banyak akibat virus ini dialami oleh lansia maupun paruh baya dengan riwayat penyakit kesehatan yang telah dimiliki sebelumnya.

Sebelumnya, Komisi Kesehatan Beijing telah mengatakan bahwa mereka akan menggunakan obat retroviral HIV untuk pasien yang terinfeksi virus corona.

Sementara, pihak Institut Kesehatan Nasional AS mengatakan bahwa mereka akan mengembangkan vaksin untuk virus corona yang akan diujicobakan dalam tiga bulan.

Ilmuwan China dan Amerika di Baylor College of Medicine, University of Texas, dan Fudan University juga tengah berada di tahap awal untuk mengembangkan vaksin yang berbeda.

via LiveScience

Pencegahan virus corona

3. Apakah penggunaan masker dapat melindungi dari virus?

Masker bedah hanya menjadi perlindungan dasar dari virus.

Masker wajah sendiri banyak digunakan oleh orang-orang sejak kasus virus corona terus meningkat dalam sepekan terakhir.

Masker bedah memang dapat mencegah pemakainya menyebarkan penyakit melalui hidung dan mulut.

Akan tetapi, tidak ada 'pengunci' kedap udara antara masker dan wajah pemakainya sehingga masih ada risiko tertular virus.

Para ahli medis termasuk WHO telah merekomendasikan langkah-langkah pencegahan lainnya untuk penularan virus jenis ini.

Di antaranya dengan sering mencuci tangan, menutup mulut ketika batuk dan bersin, serta menghindari konsumsi produk hewani mentah atau kurang matang.

Baca Juga: Jenis Masker yang Pas untuk Mencegah Virus Corona Masuk ke Tubuh!

4. Apakah pengukur suhu dapat menghentikan penyebaran virus?

Pengukuran suhu tubuh wisatawan di pos-pos transportasi tidak dapat menghentikan virus untuk tersebar.

Pasien yang terinfeksi belum tentu akan langsung menunjukan gejala dan tetap dapat menularkan virus tersebut.

Menurut seorang epidemiologis dari London School of Hygiene and Tropical Medicine, pengawasan terhadap gejala demam di pos-pos perbatasan tidak 100 persen efektif.

Sebab, orang dapat dengan mudah melewati pemeriksaan suhu ketika tidak ada gejala yang muncul.

Pekan lalu, seorang wanita dari Wuhan dengan gejala demam ringan berhasil melewati pemeriksaan di bandara Perancis dengan meminum obat untuk menurunkan suhu tubuhnya.

Ia pun dilacak oleh kedutaan China di Perancis.

Kedutaan Besar China pun kini mendesak warga yang bepergian ke luar negeri untuk mematuhi pemeriksaan kesehatan bandara.

Akibat virus ini, sejumlah bandara pun didorong untuk melakukan tindakan pengawasan dan desinfeksi yang lebih tinggi bagi para wisatawan dari Wuhan dan China.

duke.edu
duke.edu

Coronavirus

5. Apakah virus tersebut berasal dari hewan liar di pasar makanan laut Wuhan?

Untuk mengonfirmasi hubungan antara virus corona dengan hewan di pasar makanan laut tersebut, dibutuhkan lebih banyak penelitian.

Akan tetapi, perdagangan hewan liar di China telah dilarang.

Sebelumnya, Komisi Kesehatan Nasional China mengatakan bahwa 33 sampel lingkungan yang telah dikumpulkan dari pasar makanan laut Huanan di Wuhan dinyatakan positif virus corona baru.

Sampel-sampel ini kebanyakan berasal dari kios-kios di bagian barat pasar, yang menjual hewan-hewan liar.

Para ahli belum dapat menentukan spesies apa yang membawa penyakit ini kepada manusia.

Akan tetapi, setidaknya dua penelitian menunjukkan bahwa kemungkinan kelelawar menjadi pembawa awal virus corona ini.

Laporan yang muncul di The Lancet kemudian menunjukan fakta baru bahwa 13 dari 41 pasien yang terdeteksi virus tidak memiliki hubungan sama sekali dengan pasar makanan laut Wuhan.

Namun demikian, pada Minggu (26/1/2020), pemerintah China tetap memberlakukan pelarangan terhadap hewan liar. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul"5 Jawaban Soal Virus Corona, dari Adakah Obatnya hingga Efektifkah Pemeriksaan di Bandara?"

Editor : Al Sobry

Sumber : kompas

Baca Lainnya