Kekhawatiran Menteri Kesehatan Terkait Peningkatan Jumlah Perokok Remaja di Indonesia

Jumat, 17 Januari 2020 | 15:00
Thomas Jones / Ocean Conservancy

Ilustrasi rokok

HAI-Online.com -Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) beberapa waktu lalu mengungkapkan rasa kekhawatirannya atas peningkatan persentase jumlah perokok remaja yang ada di Indonesia.

Kekhawatiran ini sendiri disampaikan seiring adanya data dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) terkait peningkatan jumlah perokok remaja ke angka 9,1 persen, padahal target RPJMN (Rencana Pembangunan Janga Menengah Nasional) 2014-2019 sendiri nggak lebih dari 5,4 persen.

"Kondisi ini (meningkatnya perokok remaja) yang menjadi kekhawatiran kita sekarang," ujar Staf Khusus Menteri Bidang Pembangunan dan Pembiayaan Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI, Brigjen TNI (Purn) dr Alexander K S Ginting SpP FCCP, seperti dikutip HAI dari Kompas.com.

Alex mengatakan,memang ada kecenderungan untuk merubah perilaku dari rokok konvesional ke elektrik, namun keduanya tetap saja sama-sama nggak baik untuk kesehatan.

Baca Juga: Kebetulan atau Sengaja? Film-film Ini Punya Poster yang Mirip Satu Sama Lain

Dikenal dengan berbagai jenis dan bentuk, beragam jenis rokok elektrik menggoda remaja lewat iklan yang seolah menyatakan bahwa produk satu ini nggak berbahaya.

Dari situ lah, Kementerian Kesehatan bersama praktsi medis khawatir angka kematian dengan faktor risiko rokok nantinya juga akan lebih buruk lagi.

Pixabay/sarahjohnson1

Ilustrasi vape

Apalagi, kandungan bahan berbahaya dari rokok elektrik juga dapat memicu sejumlah penyakit, antara lainkanker, gangguan ginjal, paru-paru, jantung, hingga stroke.

"Rokok elektrik ini mengancam tubuh, mengganggu respirasi dalam tubuh," tutup Alex.

Wah, ngeri ya sob! Maka dari itu, yuk sayangi diri kalian karena penyesalan biasanya pasti akan muncul di akhir. (*)

Tag

Editor : Alvin Bahar

Sumber Kompas.com