HAI-ONLINE.COM - Kalo udah akhir tahun, udah pasti ada daftar yang terbaik. Udah jadi tradisi gitu deh. Termasuk di dunia musik, pasti banyak yang bikin daftar album lokal terbaik atau terkeren. Mungkin lo juga bikin.Namun, biasanya daftar album lokal terbaik isinya mirip-mirip semua. Apalagi di era streaming gini, yang masuk peringkat biasanya ya yang ada di Spotify doang. Padahal masih banyak band yang cuma rilis fisik, atau digitalnya cuma di Bandcamp.Salahkah? Nggak juga sih, namanya juga daftar album menurut masing-masing. The Adams dan Isyana Sarasvati emang keren, kok. Tapi kalo HAI kali ini mencoba bikin daftar album keren 2019 yang mungkin lewat atau jarang dibahas. Siap?
Baca Juga: Gara-gara Isyana, Tagar #HariPatahHatiNasional Rame Lagi di Media Sosial
Suri - Waham
3 in 1. Gitu mungkin sebutan yang tepat dari Waham. Tiga EP jadi satu, tapi kalo disebut album bisa juga dibilang punya 3 bab. Soalnya, ada 3 genre dengan pakem metal lambat di album ini. Ada stoner metal, doom metal, hingga post metal di Waham. Bukan sekedar “nyembah” Black Sabbath atau Sleep doang!
Wangi Gitaswara - Retas Imaji
Jangan tertipu sama namanya atau judul albumnya (kayak kami pas pertama kali), ini bukan indie folk senja membosankan. Wangi Gitaswara menawarkan banyak hal dibanding cuma pop-akustikan-nyari aman. Bahkan ada unsur slowcore juga di album ini lho. Cocok buat lo yang suka: Mazzy Star, Dee Lestari, Efek Rumah Kaca, Radiohead.
Jeruji - Satu Barisan
Satu Barisan adalah sebuah tribute yang sangat baik untuk vokalis karismatik mereka yang wafat setahun lalu, Ginan Koesmayadi. Tempo lebih kencang, gitar lebih nendang, tapi tetap menyampaikan apa yang almarhum Ginan perjuangkan: Penyandang HIV/AIDS juga manusia.
Texpack - Spin Your Wheels
Texpack kini lebih baik dibanding EP-nya dulu. Berani bikin lagu berbahasa Indonesia. Nggak sekedar Pavement-worship. Songwriting dan penulisan notasi gitarnya apik. Pemilihan Gadog sebagai single adalah hal yang berani tapi juga keren abis. Siapa sangka band indie rock lokal bisa bikin musikalisasi puisi dengan baik?
Sunlotus - This Old House
Nah ini album buat lo yang suka yang berisik-berisik. Shoegaze, grunge, noise rock, diblender jadi satu sama Sunlotus. Ditambah pengalaman salah satu personelnya, Made, yang pernah main di Warmouth, Deadly Weapon, serta LKTDOV, bikin This Old House nggak cuma “nyontek” My Bloody Valentine atau Slowdive.
Orestes - To The Deaf Serenity
Orestes yang dulu bukanlah yang sekarang~ Hehe kalo ada yang pernah tau Orestes, pasti ingetnya mereka band death metal. Kini, mereka main-main di ranah blackened hardcore yang chaotic. Sealbum dijadiin satu lagu, jadinya lo bakal dengerin 23 menit kegilaan tanpa bisa skip. Kalo menurut HAI sih Orestes yang baru > Orestes yang dulu. Gimana menurut lo?Lair - Kiser Kenamaan
Setelah Barasuara rilis Taifun, bermunculan band-band yang kiblatnya ke band tersebut. Vokal cewek-cowok, musik indie rock agak math dikit. Sayang, rata-rata sih cuma copas aja. Tapi kalo Lair, punya keunikan di musiknya yang eksotik. Menarik meski yaa masih kedengeran banget Barasuara-nya nih. Tapi patut dicek lho.