Sejumlah Negara Tarik Saus Ini dari Peredaran karena Dikhawatirkan Bisa Meledak

Minggu, 29 Desember 2019 | 12:34
Daily Mail

Sriracha Hot Chilli Sauce

HAI-online.com -Saus dalam kemasan botol bermerekSriracha Chili Sauce telah ditarik dari peredaran oleh negara-negara seperti Singapura, Australia dan Selandia Baru.

Saus tersebut ditarik dari pasar karena botol kemasannya dikhawatirkan bisa meledak setelah dibuka.

Otoritas berwenang di Singapura dan Selandia Baru telah memberikan pernyataan terkait penarikan tersebut dengan menuliskan:

“Penarikan peredaran diumumkan karenaadanya penumpukan asam laktat, yang dapat menyebabkan botol tertentu kembung dan terus berfermentasi.Penumpukan tekanan dalam botol dapat menyebabkannya meledak saat dibuka.”

Baca Juga: Temukan Tas Berisi Rp 248 Juta, Karena Alasan Ini Seorang Pria di Jerman Pilih Kembalikan Tas dan Tolak Imbalan

Berdasarkan pernyataan itu, penumpukan asam laktat dapat menyebabkan botol kembung dan terus berfermentasi yangbisa menciptakan ledakan pneumatik saus pada kemeja, wajah atau permukaan.

"Jangan buka botol yang terasa kembung dan kembalikan produk itu ke tempat membeli untuk mendapat refund penuh," tulisFood Standards Australia New Zealand di situs resminya.

Disebutkan bahwa botol kemasan dengan ukuran 502 ml (17 oz.) dan 828 ml (28 oz.) dengan tanggal kedaluwarsa Maret 2021 harus dibuang.

Penarikan ini mengikuti langkah serupa yang dilakukan Irlandia pada bulan lalu, setelah otoritas terkaitmengeluarkan peringatan bahaya untuk saus tersebut dengan alasan yang sama.

Baca Juga: Status Terkirim tapi Barang Nggak Sampe, Driver Ojol Bawa Kabur Orderan Senilai Rp 22 Juta

"Ini menimbulkan risiko saus atau cabai pedas bisa mengiritasi mata atau kulit,"ujar mereka.

Saus kental pedas yang diluncurkan di California oleh seorang pengungsi asal Vietnam bernama David Tran pada tahun 1980itu terbuat dari cabai, cuka, dan bawang putih.

Beberapa orang menyebutnya sebagai "hipster Tabasco" atau "saus ayam jago"karena ada gambarayam jago pada labelnya.

Editor : Alvin Bahar

Sumber : New York Post

Baca Lainnya