Tersentuh Delia, Kini Yura Yunita Merakit Ruang Kolaborasi untuk Teman Tunanetra

Selasa, 03 Desember 2019 | 17:49
Sobry/HAI

Tersentuh Delia, Kini Yura Yunita Merakit Ruang Kolaborasi untuk Teman Tunanetra

HAI-Online.com – Yura Yunita masih tersentuh kisah pertemuannya dengan gadis tunanetra bernama Delia pada dua tahun lalu. Dari sanalah, kisah terjadinya lagu, album dan konser Merakit berlanjut hingga sekarang.

Bahkan, setelah satu tahun perjalanan album tersebut, Merakit telah membawa piala Anugerah Musik Indonesia 2019 dalam kategori Album Pop Terbaik.

Tak sampai disitu, sebagai bentuk rasa syukur atas kesuksesan dna keberkahan yang diraihnya dari album tersebut, Yura Yunita membuat sebuah proyek bernama ‘Merakit Ruang Kolaborasi’.

Baca Juga: Berhenti Sebentar, Joyland Festival 2019 Siapkan Menu Musik, Film dan Stand Up Comedy

Nggak heran jika dalam beberapa tahun terakhir, Yura terlihat sering berkolaborasi dengan teman netra dan tuli. Teman-teman disabilitas ini jadi sering mewarnai karya-karya terbarunya.

Mereka tak hanya pernah terlibat dalam rekaman audio lagu “Merakit”, Yura juga mengajak teman netra untuk mengisi video musik, mengisi panggung konser dan yang terbaru menggarap pembuatan video lirik "Merakit" dengan Bahasa isyarat.

Untuk itu, Yura berkolaborasi dengan salah satu praktisi terbaik dalam bahasa isyarat, yaitu Bunda Galuh. Keduanya berusaha sebaik mungkin untuk memaparkan untaian kalimat-kalimat dalam lirik “Merakit” menjadi bahasa isyarat yang bermakna.

Kolaborasi ini adalah kesempatan bagi keduanya untuk memberikan edukasi tentang bentuk bahasa isyarat sastra, yaitu bahasa isyarat yang diperuntukkan mengisyaratkan sebuah lirik lagu atau puisi.

“Lirik dan nada (lagu Merakit.red) memiliki bobot yang dalam, jadi bahasa isyarat yang kita gunakan adalah bahasa sastra. Saya awalnya khawatir lagu ini bakal susah diterima, namun ketika masuk ke ranah musiknya ternyata bisa diterima dengan baik,” ulas Bunda Galuh, pendiri dari sekolah untuk anak-anak tunarungu, The Little Hijabi ingin teman tuli dapat memahami dan memaknai karya musik tersebut.

ketika membahas kolaborasinya dengan Yura Yunita dalam membuat visual lirik Bahasa Isyarat di preskon Merakit Ruang Kolaborasi, pada Senin (2/12/2019) kemarin, Bunda Galuh juga menginginkan hasil kolaborasi ini akan menjadikan teman tuli dapat memahami dan memaknai lagu tersebut sehingga bisa memotivasi hidupnya.

Baca Juga: Manggung di Java Jazz Festival 2019, Yura Yunita Berkolaborasi dengan Penyanyi Tuna Netra

“Dari sana orang-orang mulai respect sama bahasa ini karena lagunya ada ekspresi di situ, jadi bagi orang yang dalam fase depresi, ketika mereka melihat lirik dan isyaratnya, Lagu ini bisa menjadi ajakan untuk bangkit, yuk!” tambah Yura Yunita mengomentari kolaborasi tersebut.

Seperti yang didengung-dengungkannya, lagu Merakit mempunya pesan bahwa kita semua mempunyai kekurangan dan kelebihan, tetapi keterbatasan bukanlah halangan untuk terus merakit mimpi kita.

Nah, karya kolaborasi inilah yang kemudian menjadi pembuka pintu bagi banyak orang untuk mau belajar bahasa isyarat, sehingga adanya teman disabilitas bisa menjadi teman berkomunikasi juga.

Melanjutkan semua kolaborasi yang bernagkat dari lagu Merakit, Yura Yunita membuat serangkaian workshop dan loka karya yang dikhususkan untuk teman-teman disabilitas, khususnya teman tuli dan netra di seluruh Indonesia dalam kegiatan ‘Merakit Ruang Kolaborasi’.

Bersamaan dengan peringatan Hari Disabilitas Internasional, kegiatan tersebut akan dilangsungkan di Mbloc Space, Jakarta selama dua hari yang berbeda pada bulan Desember.

Kegiatannya berupa workshop; musik perkusi untuk teman tuli, memasak, bahasa Isyarat, dan, workshop kecantikan bakal diadakan pada 15 Desember 2019. Sedangkan workshop; fotografi, videografi akan diadakan pada 20 Desember 2019.

Kegiatan workshop tersebut bakal diisi oleh para praktisi terbaik dari masing-masing bidang yaitu Touch and Play (perkusi), Parti Gastronomi (memasak) Raditya Bramantya (Videografi).

Workshop ini bisa diikuti oleh teman-teman disabilitas dengan cara mendaftar melalui link (https://smarturl.it/MerakitRuang). Workshop ini dikhususkan untuk teman-teman tuli dan netra, akan tetapi siapapun bisa datang terutama untuk sama-sama menimba ilmu.

“Ada sesuatu rasa yang bikin perasaan aku penuh ketika bikin ini,” ucap Yura lagi kali ini dengan penuh emosional, dia tak pernah berhenti bersyukur dipertemukandengan Delia, gadis tuna netra yang pernah menyanyikan lagunya “Berawal Dari Tatap” dengan suara yang indah.

Waktu itu, Yura berada dalam posisi yang rendah. mendnegar suara dna ucapan Delia, kehidupannya berubah. Yura yang terpuruk waktu itu pun bangkit dan meneruskan karya serta perjalanan musiknya hingga sekarang. (*)

Editor : Al Sobry

Baca Lainnya