Di-Bully Teman dan Guru Karena Miskin, Remaja Ini Tenggak Pestisida

Selasa, 26 November 2019 | 13:05
6Park News

Shijie, bocah 14 tahun yang tewas bunuh diri setelah di-bully teman-teman dan gurunya di sekolah

HAI-online.com -Perundungan atau bullyingsampai saat ini memang masih kerap terjadi di lingkungan sekolah, baik dilakukan oleh para murid, bahkan dari kalangan sang pengajar sekalipun yang seharusnya memberikan contoh positif.

Seorang siswa berusia 14 tahun di Shanghai, Cina, baru-baru ini dilaporkan melakukan percobaan bunuh diri dengan meminum pestisida setelah dikabarkan iamendapat ejekandari teman-teman sekelasnya karenakurang mampu.

MenurutSohu, bocah yang diidentifikasi sebagai Lu Shijie itu pulangke rumahnya dari sekolah pada 14 November lalu.

Dia diam danterlihat sedih pada hari itusaat sedang mengerjakan PR.Kemudian, ayahnya menerima pesan dari sang guru, yang mengatakan bahwa putranya itu bermasalah di sekolah.

Baca Juga: Para Siswa Ini Cuciin Sepeda Motor Guru Sebagai Hadiah Spesial Peringati Hari Guru!

Sang ayahlalu bertanya padaShijie, yang kemudian bocah itu membela diri dan mengatakan bahwa gurunya itu telah berprasangka buruk terhadapnya.

Rupanya pada hari itu, dia sedang bermain dengan teman-teman sekelasnya dan saat guru masuk, Shijie sedang mendapat giliran. Namun, guru itu berperilaku nggak adil dengancuma menegur Shijie, dan teman-temannya yang lain nggak.

Setelah memberi tahu ayahnya tentang hal ini, Shijie menjadi sangat gelisah dankabur darirumah.

Ayahnya lalu mencarinya. Namun ketika ditemukan, Shijie telah terkapar dengan sebotol pestisida setengah kosong di sampingnya, yang telah ia tenggak.

Baca Juga: Sejumlah Pelajar Malaysia 'Rayakan' Liburan dengan Hancurkan Properti Sekolah

6Park News

Shijie, bocah 14 tahun yang tewas bunuh diri setelah di-bully teman-teman dan gurunya di sekolah

Shijie dilarikan ke rumah sakit. Namun sayangnya, setelah 24 jam perawatan darurat, ia menderita gagal pernapasan dan meninggal pada 15 November jam 9 malam.

Ayah berduka Shijie mengatakan bahwa dia bercerai dari istrinya, dan dia telah mengirim Shijie untuk tinggal bersama kakek-neneknya di sebuah pertanian.Diaharus bepergian untuk bekerja dan keluarga merekanggak punya banyak uang.

Shijie adalah orang yang tertutup yangnggak banyak bicara tentang masalahnya dengan keluarganya.

Dia menambahkan bahwa para gurunggak terlalu peduli dengan putranya, karena dia bukan penduduk setempat dan jarang dapatnilai bagus.

Baca Juga: Cerita Penculikan Dua Pelajar di Makassar, Diiming-imingi KFC hingga Ditukar dengan 2 Karung Beras

Dia pergi ke sekolah untuk berbicara dengan teman sekelas Shijie dan terkejut mengetahui bahwamendiang putranya itu sering di-bully oleh teman-temannya.

Beberapa temansekolahnyasering mengejek"miskin" dan hal ini telah berlangsung selama satu semester.

Para bullyini akan menertawakan pakaiannya dan mengejeknyakarena kakek Shijiedatang menjemputnya dengan sepeda roda tiga.

Mereka juga membuat nama panggilan yang mengerikan bagi anggota keluarga Shijie untukmem-bully-nyaterus-terusan.Ketika para guru mengunjungi di rumah sakit, Shijie juga tampak gelisah.

Baca Juga: Wali Kota Bandung Mulai Program 'Chickenisasi' Buat Siswa SD dan SMP

Sementara itu, sekolah membantahrumor terjadinya kasusbullying,tetapi menolak untuk mengomentari insiden tersebut.

Mereka mengatakan bahwa masalah ini sedang dalam penyelidikan polisi dannggak mau mengganggu penyelidikan.

RIP Shijie, semoga kasus bullying nggak akan terjadi lagi sob.

Editor : Al Sobry

Sumber : World of Buzz, Sohu

Baca Lainnya