HAI-Online.com - “Menjaditua itu pasti, menjadidewasaitupilihan”.“Apa yang kamu lakukan hari ini adalah yang kamu nikmati di hari kemudian”.
Yap, dua peribahasa ini sepertinya cocok menggambarkan kondisi kita saat ini, muda dan nanti akan menjadi tua.
Apalagi jika melihat data Asia Pacific Research Center yang baru aja merilis pernyataan bahwa, warga Asia Pasifik termasuk Indonesia menjadi kawasan dengan penuaan tercepat di dunia.
Tepatnya pada 2050, jumlah orang tua berusia 60 tahun ke atas akan lebih banyak dari populasi anak muda usia 10-24 tahun. Padahal belakangan ini, millennial sedang merayakan bonus demografi yang gembar gembor kalo sampai 2045 jumlah kita paling banyak di dunia. Lima tahun kemudian, kebanyakan mereka jadi orang tua.
Baca Juga: Nicholas Saputra Diangkat Jadi Duta Nasional UNICEF Indonesia
“Penuaan cepat itu terasa bila kamu telah berusia 30 tahun, namun yang kamu rasakan seperti usia 50 tahun,” ucap dr. Kent Bradley MPH, MBA yang merupakan Ketua Dewan Penasihat Nutrisi (NAB) Herbalife Nutrition saat menggelar preskon Wellness Tour 2019 di Grand Hyatt, Jakarta pada Sabtu (16/11/2019).
Ia menuturkan, bagaimana penuaan dini bisa terjadi pada warga Asia Pasifik, diantaranya adalah karena kebiasaan gaya hidup yang tidak sehat, diantaranya pilihan makanan, suplai nutrisi tambahan dan aktivitas sehari-hari. Hal itu yang jika tidak diperhatikan bakal membuat sebagian tubuh kita tidak berfungsi dengan baik, dan jia sudah terserang penyakit susah untuk sembuh lagi.
“Sebagai contoh saya, saya pernah mengalami penuaan di kulit saya pada sepuluh tahun lalu. Keriput di kulit adalah contohnya, itu berarti sel tubuh tak melakukan regeneasi. Masalah penuaan lainnya adalah karena makanan misal, insulin tidak terproduksi dengan baik sehingga fungsi pada sistem pancreas terganggu hingga menimbulkan masalah,” terangnya.
Untuk itu, sebelum terjadi ‘penuaan’ sebaiknya hindari kebiasaab gaya hidup yang bikin kita tuwir lebih cepat.
- Mengabaikan Tulang
Ternyata masih banyak yang tidak peduli untuk menjaga tulang tubuh kita dengan baik. Kita masih jarang melatih kekuatan dan menahan beban dalam rutininas olahraga sehari-hari.
Padahal selain cardio, pelatihan angkat beban akan membantu kekuatan tulang, apalagi jika dilakukan pada saat matahari muncul, vitamin D alami akan membantu penyerapan dan pemanfaatan kalsium bagi tubuh kita.
- Malas peregangan
- Tak menjaga Pandangan
Kita juga tanpa lelah memberikan objek cahaya di layar gadget kita padahal kedua bola mata perlu berisitirahat dari perangkat elektronik, setidaknya setiap 30 menit sekali.
Kalo mau lebih perhatian lagi, cobalah kembali mengonsumsi lutein, makanan sehat untuk mata seperti bayam, kangkung, wortel, brkoli, telur, paprika merah dna kuning juga tomat.
Baca Juga: McDonald's Luncurkan Kembali Koleksi Mainan Happy Meal Generasi 90an
- Merokok
Kalo mau mencegahnya, kamu mulai bisa berhenti merokok dan olahraga kardio 3 kali seminggu. Untuk perbaikan nutrisinya, konsumilah buah, sayuran dan daging tanpa lemak, juga kacang-kacangan sebagai cemilan pengganti asap rokok.
- Makan dengan Rakus
Untuk itu, kamu disarankan untuk mulai makan dengan porsi yang cukup da tidak berlebihan. Pastikan untuk minum banyak air putih serta hindari makanan berlemak.
- Males Mikir
CObalah aktifkan pikiran dengan terus terlibat pada hal-hal yang kamu sukai, menggambar, mendesain atau berhitung menyelesaikan soal juga bisa dilakukan sebagai latihan aktif otak.
Selain itu, kamu boleh menghabiskan waktu di alam, mengambil kelas msuik atau mencoba hobi baru agar otak kembali memikirkan cara melakukannya.
Tentunya setelah berkegiatan, tidurlah yang cukup untuk meningkatkan fokus dan konsentrasi otak kita.
Baca Juga: Tiga Karakter Bersahabat, We Bare Bears Hadir di Mal Pluit Village Jakarta
- Nggak Punya Rencana Sehat
Padahal kamu bisa mulai mengaturnya dengan memisahkan jenis aktivitas sesuai kesukaan, kapan bersepda, berlari atau ngegym. JIka masing-maisng punya jadwal latihannya, lakukan dengan rutin.
Kalau sudah rutin, bikin target baru untuk personal best, jika berhasil hadiahi dri sendiri karena sdah mencapai tujuan melatih kebugaran.
Yuk, biasakan yang baik, buang jauh kebiasaan buruk. (*)