Biar Nggak Stres di Akhir Semester, Universitas Ini Ajak Mahasiswa Meditasi di Kuburan

Jumat, 15 November 2019 | 17:11
capture youtube

Meditasi dalam Liang Kubur

HAI-Online.com - Menjelang ujian semester. nggak sedikit mahasiswa yang pastinya stres atau merasa tertekan. Mengatasi hal tersebut, biasanya adamahasiswa yang jadi belajar mati-matian, atau ada juga yang mencari hiburan denganmenonton atau kulineran.

Nah, tapi beda halnya sama mahasiswa-mahasiswayang ada diBelanda ini. Melansir dariMirror,mahasiswa-mahasiswa diRadboud University justru melakukan meditasi di dalam liang kubur biar nggak stres saat ujian.

Baca Juga: Buat Kamu yang Gerah di Jakarta, Ini 4 Kota Terdingin Indonesia yang Bisa Jadi Tujuan Liburan

Yap, adanya meditasi tersebut juga difasilitasi sendiri oleh pihak universitasnya. Mereka menyediakan liang kubur terbuka yang terletak di belakang gereja universitas. Di dalam liang kuburnya, terdapat tulisan"Stay Weird"alias"Tetaplah Aneh".

Bahkan, biar meditasinya lebih nyaman, di dalam liang kubur tersebut juga tersedia selimut dan juga matras yoga. Sehingga, mahasiswa bisa mencoba meditasi selama kurang lebih 30 menit sampai maksimal 3 jam buat menghilangkan stresnya.

Memang aneh sih, tapi ternyata meditasi ini viral loh. Para mahasiswa sampai harusantre dulu dan membuat daftar tunggu untuk bisa mencoba meditasi liang kubur tersebut.

"Aku dan temanku berencana untuk mencobanya seminggu lalu, dan kami menemukan kalauadadaftar tunggu untuk dapat masuk ke kuburan. Jadibisa dibilang ini cukup populer. Kami belum mendapatkan kesempatan untuk mencobanya," ungkap salah satu mahasiswa universitas tersebut bernamaSean McLaughlin.

Baca Juga: Russo Brothers Bakal Hadirkan Serial Dokumenter Marvel vs DC

Dibalik keanehan itu semua, ternyata meditasi ini memang memiliki tujuan dan maknanya tersendiri.

Proyek meditasi ini diberi nama"Memento Mori" yang memilki arti "ingat Anda akan mati"

John Hacking, pendeta yang memulai aksi ini mengatakan kalau tujuannya adalah ia ingin para mahasiswa bisa lebih menghargai kehidupan mereka. Menurutnya, waktu untuk hidup di dunia ini semakin sedikit.

"Akhirdari hidup adalah kematian. Dan itu sebuah hal yang tabu dan sulit bagi para mahasiswa.Kematian sangat sulit untuk dibicarakan, terutama ketika masih berusia18, 19, 20 tahun," jelas Hacking. (*)

(Lubna Shafira/HAI)

Tag

Editor : Al Sobry