Kelompok Penerbang Roket Kenang Proses Pembuatan Debut Albumnya

Kamis, 07 November 2019 | 19:50
HAI Online/Gema Primanda

Kelompok Penerbang Roket saat diwawancara di kantor Berita Angkasa, Jl, TB Simatupang, Jakarta Timur, Rabu (6/11/2019)

HAI-ONLINE.COM - Hampir lima tahun pasca perilisan debut album ‘Teriakan Bocah’ (2014), grup rock asal Jakarta Kelompok Penerbang Roket ngungkapin, masih banyak hal yang pengen mereka kejar.

Meski gitu, mereka nggak menampik kalo album tersebut jadi album yang monumental karena digarap saat mereka dalam posisi merintis band dari bawah.

“Gokil sih. Kita waktu itu belum punya duit buat rekaman di studio mahal. Akhirnya ketemu Didit Saad (Plastik) dan dia bilang ‘pake aja tuh studio gue’. Kita rekaman dah tuh,” papar Rey, Gitaris Kelompok Penerbang Roket kepada HAI, Rabu (6/11/2019).

Mereka juga mengakui, saat itu sebenernya mereka pengen rekaman yang lebih proper.

“Tapi ya, kendalanya finansial,” sambung Coki, dibarengi tawa dari personil lainnya.

Viki, drummer KPR juga cerita keseruan ngerekam album ‘rumahan’ ini.

“Kendala banyak. Fasilitas yang ada tentunya mesti kita manfaatin. Terus kan itu rekamannya cuma boleh siang, karena ya musik kita kan keras, ya,” terangnya.

Baca Juga: Petugas Sedot WC Tewas Karena Septic Tank Meledak

Sementara itu Coki, vokalis KPR lebih kocak lagi nyeritain prosesnya.

“Gue sampe buka baju loh, bugil! Ya karena tempat take vocal-nya itu panas banget!” katanya.

Meski gitu, melalui album yang akhirnya bikin KPR begitu digandrungi anak muda sekarang, mereka pengen ngewarisin semangat dan kebebasan berkreasi buat generasi berikutnya.

“Pasti dong. Gue pengen warisin semangatnya. Kebebasannya. Tapi dalam konteks berkarya,” ujar Viki.

Mereka juga mengakui, nggak akan ngerekam ulang album ini dengan alat yang lebih proper.

Kalo lo bandingin, karakter sound mereka di album ini tuh beda banget sama di mini-album Galaksi Palapa, sob.

“Galaksi Palapa itu rekamannya di studio yang emang lebih proper sih,” aku Coki.

Baca Juga: Pengen Rambut Cepet Gondrong? Rahasianya Ada di 5 Makanan Ini Sob!

“Tapi ya bodo amat. Mau dikatain ‘wah ini album Teriakan Bocah sound-nya sampah’ pun kita nggak apa-apa. Ada nilai sejarah yang gede banget di prosesnya,” papar Coki, diamini Rey dan Viki.

Mereka menyadari, kekuatan album tersebut selain pada semangat proses rekamannya, juga pada pembungkusannya. Maksudnya pembungkusan adalah gimana album tersebut coba disampein.

“Cover albumnya sih. Itu kuat banget. Antara judul album sama cover albumnya, itu pecah,” ujar Rey.

Terkait mengemas album tersebut secara ekslusif, ketiganya kompak menjawab kalau itu akan jadi pekerjaan rumah untuk jangka panjang.

“Kita baru lima tahun kan. Masih banyak yang mau kita kejar. Mungkin aja kita buat monumental tuh album. Tapi nanti, masih banyak cerita yang mau kita ukir,” kata Viki.

KPR juga menggaungkan semangat dan konsistensi bermusik buat lo yang berniat jadi anak band. Kata Rey, dua hal itu adalah bahan bakar utama kalo lo mau jadi rockstar.

Saat ini, Kelompok Penerbang Roket lagi nyiapin materi lagu untuk direkam. Mereka belum mau ngejawab, kapan materi ini bakal dikenaln.

“Pokoknya tunggu aja deh,” kata Rey.

Baca Juga: Urban Sneaker Society Hadir di SCBD Besok. Ada Apa Aja? Nih, Catet!

Sebagai penutup, KPR juga pengen nama mereka jadi legenda di Indonesia.

“Katakanlah generasi 90-an tuh punya Slank. Nah, semoga aja generasi sekarang tuh, di masa depan punya Kelompok Penerbang Roket,” tutup Viki, diamini personil lainnya.

Saat ini, Kelompok Penerbang Roket udah ngerilis 3 album: Teriakan Bocah (2015), HAAI (2015) dan Galaksi Palapa (2018).

Lagu KPR mana yang jadi favorit lo, sob?

Tag

Editor : Alvin Bahar