HAI-Online.com -Nggak berselang lama setelah lem aibon viral, baru-baru ini pengguna media sosial kembali dibuat kaget oleh postinganDirektur Eksekutif Charta Politika Indonesia, Yunarto Wijaya di Twitter terkait anggaran belanja pulpen dalam dokumen APBD 2020.
Dalam postingan yang dibagikan pada Rabu (30/10) ini, tertulis anggaran belanja pulpen dalam dokumen APBD 2020 mencapai Rp 123.886.800.000, dengan rincian harga Rp 105.000 untuk masing-masing pcs.
"Pencegahan memang gak semenarik penindakan atau OTT untuk ditonton ya," tulis Yunarto, sambil membagikan hasil screenshoot anggaran yang diambil dari laman apbd.jakarta.go.id.
Pencegahan memang gak semenarik penindakan atau OTT utk ditonton ya... ???????? pic.twitter.com/bSAkY2VQFFSontak, postingan Yunarto pun kemudian mengundang beragam komentar para pengguna Twitter, salah satunya dari komika sekaligus sutradara film Susah Sinyal, Ernest Prakasa yang menyindir mahalnya harga pulpen tersebut.— Yunarto Wijaya (@yunartowijaya) 30 Oktober 2019
Baca Juga: Diduga Alami Depresi, Atlet Renang Muda Ditemukan Tewas Bunuh Diri
"Bolpen nya 105,000 per pcs. Mungkin tinta nya pake tinta cumi," tulis Ernest.
Bolpen nya 105,000 per pcs. Mungkin tinta nya pake tinta cumi. https://t.co/fhiQCbfAlTSebelumnya, anggota DPRD DKI Jakarta, William Aditya Sarana juga membagikan gambar terkait keanehan anggaran belanja dariDinas Pendidikan Jakarta dalam dokumen APBD 2020.— #FilmIMPERFECT 19 Des! (@ernestprakasa) 30 Oktober 2019
Lewat postingan yang dibagikan di Instagram Selasa (29/10) kemarin, William mempertanyakan tujuan dari Dinas Pendidikan DKI Jakarta yangmenganggarkan uang senilai Rp 82,8 miliar untuk membelilemaibon.
"Lemaibon itu dibeli untuk 37500 murid di DKI Jakarta. Artinya Dinas Pendidikan mensuplai 2 kalenglemAibon per murid setiap bulannya. Buat apa murid-murid kita disuplai 2 kaleng lem aibon tiap bulanya? Tolong jelaskan," tulis William melalui akun pribadinya @willsarana.
Hmm, bisa sebanyak itu ya sob anggarannya. Tapi kalau menurut kalian sendiri gimana nih mengomentari adanya temuan-temuan tersebut? (*)