Digarap Secara Natural, Eggnoid Bakal Terjemahin Imajinasi Pembacanya

Senin, 28 Oktober 2019 | 19:15
HAI Online/Gema

Cast Film Eggnoid

HAI-ONLINE.COM - Penghujung tahun 2019, industri film Tanah Air bakal diramein sama salah satu film keren nih. Yap! Film Eggnoid bakal tayang di bioskop bulan Desember 2019 mendatang, sob!

Film ini merupakan adaptasi dari serial komik Line Webtoon karya Archie The Red Cat. Sebelumnya, cerita Webtoon yang sukses diangkat ke layar lebar adalah Terlalu Tampan.

Eggnoid ini sendiri bercerita tentang seorang cewek bernama Ran (Sheila Dara) yang bertemu seorang eggnoid dari telur raksasa, Eggy (Morgan Oey). Dan ada juga tokoh Aji (Kevin Julio). Eggnoid itu sendiri adalah manusia yang keluar dari telur raksasa dan bertugas menjaga serta menemani manusia lainnya yang sedang kesepian.

Baca Juga: Cocok Ditonton Pas Sumpah Pemuda, Ini 5 Film Dokumenter Terkait Kehidupan Anak Muda

Para pemain nyeritain, proses adaptasi untuk meranin tokoh di Eggnoid ini cukup seru.

“Gue sih bener-bener memperdalam latar belakang si Aji ini, dan mencoba gue sambung-sambungin sama kehidupan gue,” ujar Kevin Julio (Aji) kepada HAI, Senin (28/10/2019).

Sementara itu Morgan Oey lebih santai saat harus beradaptasi meranin tokoh untuk film ini.

“Begitu dapet tawaran meranin tokoh disini, gue langsung baca komiknya, langsung diulik aja gitu,” terangnya.

Proses pembuatan film yang nggak kalah seru juga diceritain oleh sutradara di film ini, Naya Anindita.

“Gue dalam posisi nggak sehat pas ngegarap film ini. Tapi, overall prosesnya seru. Gue seneng banget,” ujarnya.

Baca Juga: Penalti Salah Bawa Liverpool Menjauh Dari Kejaran Manchester City

Baik sutradara, produser, sampai castnya juga nerangin, dalam proses pembuatan film ini semuanya dibuat senatural mungkin.

“Gue kan meranin tokoh yang seolah-olah imut banget gitu. Tapi gimana caranya supaya gue imut-nya itu nggak dibuat-buat ya pastinya,” terang Morgan.

Sementara itu, Nurita Anandia yang bertindak sebagai produser menerangkan bahwa film ini nginspirasi kita untuk milih kapan kita ‘menetas’ dan melakukan hal yang lebih baik.

“Tiap manusia nggak bisa milih kapan dia menetas jadi manusia yang lebih baik, kapan dia lahir, kapan dia melakukan kesalahan dan memperbaikinya. Tapi disini, kita bisa milih kapan hari kita untuk ngelakuin itu,” ujarnya.

Agak beda dengan produser, Naya, sutradara lebih menekankan sisi kehidupan dalam film ini.

“Manusia itu kan hidup di masa lalu, masa sekarang, dan masa depan. Film ini tuh kayak ngajak kita untuk hidup di masa sekarang. Sebab masa lalu kan udah kelewat, dan masa depan itu belom tentu ada. Jadi, jalanin aja masa sekarang,” tutup Naya.

Tag

Editor : Alvin Bahar