HAI-Online.com -Beberapa waktu belakangan, pengguna medsos tengahramai membicarakan gaya duduk Presiden Joko Widodo saat memperkenalkan menteri-menteri dalam jajaran Kabinet Indonesia Maju di Istana Negara pada Rabu (23/10) kemarin.
Menariknya, beberapa netizen bahkan berlomba-lomba untuk menirukan gaya duduk mantan Wali Kota Solo itu, salah satunya sobatTwitter dengan akun @erufan yang mengaku kesusahan untuk dapat mempraktekannya.
"Dari tadi mraktekin skill duduk Pak Jokowi kok susah ya? Kakinya," tulis @erufan, sambil berbagi foto kaki Presiden Jokowi ketika duduk memperkenalkan Kabinet Indonesia Maju.
Menanggapi fenomena tersebut, spesialis dokter kesehatan olahraga, dr Michael Triangto menilai Presiden Jokowi memiliki kondisi hyperlaxity, di mana tubuhnya memilik bakat kelenturan sejak lahir, tanpa adanya latihan tertentu.
Baca Juga: Berubah dari Periode Sebelumnya, Apa Sih Makna Pemilihan Nama 'Kabinet Indonesia Maju'?
"Sepertinya ini kondisi hyperlaxity.Hyperlaxity maksudnya terlalu lentur. Ini terjadi bukan karena latihan tertentu dan tidak ada pada semua orang," ujar dr Michael saat dimintai keterangan pada Kamis (24/10), seperti dikutip HAI dari Kompas.com.
Lebih lanjut, dr Michael menjelaskan bahwa hyperlaxity nggak ada kaitannya dengan kaki ataupun bagian telapak yang terlalu panjang.
Sementara itu, situs Mayo Clinic menyebut orang-orang dengan kondisi hyperlaxity biasanya kerap kali mengalami masalah-masalah seperti keseleo, nyeri sendi, hingga dislokasi.
Maka dari itu, penderitaa hyperlaxity disarankan untuk menjalankan terapi fisik supaya otot-otot di sekitar persendian menjadi kuat dan mengatasi masalah-masalah di atas.
Wah, pantes ya sob nggak semua orang bisa praktekin. Kalau kalian sendiri gimana, termasuk yang bisa praktekin gaya duduk Pak Jokowi nggak nih? (*)