Nulis Esai Pake Tinta Transparan ala Ninja, Mahasiswi Ini dapet Nilai Tinggi

Rabu, 16 Oktober 2019 | 13:00
BBC

Eimi Haga, mahasiswi yang dapat nilai tinggi karena tulis esai dengan tinta transparan

HAI-online.com -Seorang mahasiswi yang mengambil kuliah tentang sejarah ninja, berhasil mendapat nilai tinggi dari pengajarnya setelah ia menuliskan esai dengan tinta tak terlihat.

Mahasiswi bernamaEimi Haga tersebut, menirukan teknik ninja"aburidashi", di mana ia menghabiskan waktu berjam-jam untuk merendam dan menghancurkan kacang kedelai untuk membuat tinta transparan tersebut.

Kalimat esai yang ditulisnya kemudian muncul setelah profesor pengajarnya memanaskan kertas kosong tersebut dia atas kompor.

"Ini adalah sesuatu yangaku pelajari melalui sebuah buku ketikaaku masih kecil,"ujar Haga kepada BBC."Aku hanya berharap tak ada yangmemikirkanide serupa."

Baca Juga: Ketika Ninja Terakhir di Jepang Ditanya Seputar Anime Naruto, Begini Komentarnya

Haga sendiri mengaku tertarik pada ninja sejak kecil saat menonton acara animasi di TV.

SetelahmasukUniversitas Mie di Jepang,mahasiswi tahun pertama itu mengambil kelas sejarah ninja, dan diminta untuk menulis tentang kunjungan ke Museum Ninja Igaryu.

"Ketika profesor mengatakan di kelas bahwa dia akan memberi nilai tinggi untuk kreativitas, akumemutuskanuntuk membuat esai yang beda dari lainnya," katanya.

"Aku berpikir sejenak, dan menemukan ide aburidashi."

Cewek 19 tahun tersebut lalu merendam kedelai semalaman,dan menghancurkannya sebelum meremasnya dengan kain.

Baca Juga: Fungsi Utama Kunai Sebenarnya Bukan Sebagai Senjata oleh Para Ninja

BBC

Esai yang ditulis Eimi Haga dengan tinta transparan

Dialalu mencampur ekstrak kedelai dengan airyang menghabiskan dua jam untuk mendapatkan konsentrasi yang benar,kemudian menulis esainya dengan kuas halus pada "washi" (kertas tipis di Jepang).

Setelah kering, kalimat yang ditulis dengan tinta itu nggak akan terlihat.

Namun, untuk memastikan profesornyanggakmembuang esainya karena dikira kosong,ia meninggalkan catatan dengan tinta normal yang bertuliskan "panaskan kertas".

Sang profesor, Yuji Yamada, mengatakan kepada BBC bahwa dia "terkejut" ketika dia melihat esai itu.

"Aku telah melihat laporan seperti itu ditulis dalam kode, tapibelum pernah menemuisatu punyang ditulis dengan teknikaburidashi," katanya.

Baca Juga: Nggak Nyerah, Mahasiswi Ini Raih Gelar Diploma di Tengah Perjuangannya Melawan Kanker Tulang

"Sejujurnya, aku punya sedikit keraguan bahwa kata-kata itu akan keluar dengan jelas. Tapi ketika aku benar-benar memanaskan kertas di atas kompor gas di rumahku, kata-kata itu muncul dengan sangat jelas dan aku berpikir 'Bagus sekali!'

"Aku tak ragu untuk memberikan nilai penuh pada laporan - meskipunaku tak membacanya sampai akhir karenaaku pikiraku harus membiarkan sebagian kertasnya tak dipanaskan,jika nantinya media akan mengabarkan hal ini dan mengambil gambar."

Haga sendiri mengatakan bahwa poin penting pada esainya terletak pada teknik yang ia gunakan, bukan pada isinya.

Sedangkan untuk esai itu sendiri, Haga mengatakan memiliki gaya lebih dari substansi.

Baca Juga: Dosen Ini Bubarin Kelasnya Lebih Awal Buat Ngerjain Mahasiswanya yang Dateng Telat

"Aku yakin bahwa profesor setidaknya akan mengenali upayaku untuk membuat esai yang kreatif," katanya.

"Jadi,aku nggak terlalu khawatir mendapatkan skor buruk untuk esaiku - meskipun isinya sendiringgak istimewa."

KEREN!

Editor : Alvin Bahar

Sumber : BBC

Baca Lainnya