HAI-Online.com -Bukan sebuah rahasia lagi, anjing selama ini memang dikenal sebagai hewan yang setia,salah satunya Hachiko yang nggak pernah lelah menunggu di Stasiun Shibuya meski sang pemiliki sendiri sebenarnya sudah meninggal.
Nggak cuma Hachiko aja, kisah serupa baru-baru ini terjadi pada seekor anjing asal Thailand, Leo yang dalam empat tahun terakhir selalu menunggu majikannya untuk kembali ke tempat di mana dia nggak sengaja ditinggalkan.
Seperti yang dilansir HAI dari Boredpanda, kejadian ini bermula ketika Leo secara nggak sengaja ditinggalkan oleh sang pemilik di pinggir jalan, dekat stasiun pengisian bahan bakar.
Mengetahui hal tersebut, Leo dalam empat tahun terakhir diketahui selalu menunggu sang pemilik di tempat yang sama ketika dia ditinggalkan, berharapmajikannya kembali datang menjemput.
Leo
Baca Juga: Dikenal Peduli Lingkungan, Ganjar Pranowo Undang Awkarin ke Kongres Sampah Jateng secara Khusus
Melihat anjing tersebut kurus karena kelaparan dan terserang penyakit kulit, seorang wanita bernama Saowalak selalu memberinya makan dan berusaha untuk membawa pulang anjing tersebut untuk dirawat.
Namun, tiap kali dibawa ke rumah, Leo selalu kabur dan kembali ke tempat yang sama dengan saatdia ditinggalkan sang pemilik, di mana hal itu membuat Saowalak menyerah dan memilih untuk membawakan makanan untuk anjing tersebut setiap hari.
Warga setempat, Anuchit Uncharoen datang untuk memberi Leo makanan.
Mengetahui hal tersebut, seorang warga setempat bernama Anuchit Uncharoen memutuskan untuk membagikan kisah Leo di media sosial agar anjing tersebut dapat kembali bertemu dengan pemilik aslinya.
Sampai akhirnya, anjing yang telah menunggu sang pemilik sejak tahun 2015 lalu ini akhirnya bertemu dengan majikannya.
Anehnya, ketika bertemu dengan si pemilik asli, Leo yang masih mengenali mereka menolak untuk dibawa pulang dan tetap tinggal bersama wanita yang dalam 4 tahun terakhir selalu merawat dan memberinya makan.
Leo bertemu dengan pemilik aslinya, tapi menolak untuk dibawa pulang.
Dari kisah Leo, kita sendiri bisa belajar untuk menjadi pribadi yang setia dan tahu terima kasih. Kalau enggak, malu dong masa kalah sama anjing? (*)