HAI-Online.com -Bakal berjumpa Bulgaria pada laga lanjutan Kualifikasi Euro 2020 pada Selasa (15/10) mendatang, Timnas Inggris mengaku siap untuk meninggalkan lapangan jika salah satu pemain mereka menjadi korban rasisme dari pendukung lawan.
Seperti yang dilansir HAI dari The Guardian, pernyataan tersebut disampaikan oleh striker muda Inggris yang tengah bersinar bersama Chelsea, Tammy Abraham.
Pemain berusia 22 tahun itu menjelaskan, kapten The Three Lions, Harry Kane berkata kepada rekan-rekannya untuk meninggalkan lapangan pertandingan secara bersama-sama apabila ada salah satu dari mereka yang menjadi korban rasisme selama laga berlangsung.
"Harry Kane mengatakan bahwa jika itu (rasisme) terjadi dan kita nggak senang dengannya, kita semua akan meninggalkan lapangan secara bersama-sama berapa pun itu skornya. Ini soal tim. Jika itu terjadi pada satu pemain, maka itu juga terjadi pada kita semua," ujar Tammy Abraham.
Baca Juga: Sebelum Benar-benar Sadar, Khabib Nurmagomedov Ogah Damai dengan McGregor
Sebelumnya, Bulgaria sendiri telah mendapatkan hukuman dari badan sepak bola Eropa, UEFA karena para pendukung mereka terbukti melakukan tindakan rasisme terhadap pemain lawan.
Akibatnya mereka harus menjalani laga kualifikasi Euro 2020 melawan Inggris dan juga Republik Ceko dalam keadaan kosong sebagian karena harus mendapat pengurangan kursi sebanyak 5 ribu (vs Inggris) dan 3 ribu penonton (vs Ceko).
Sementara itu, rekan satu grup Bulgaria, Montenegro sudah terlebih dahulu mendapatkan sanksi dari UEFA karena para pendukung mereka terbukti melakukan tindak rasisme terhadap salah satu anak asuh Gareth Southgate pada pertandingan Maret lalu.
Hingga akhirnya, pemain Timnas Inggris yang jadi korban rasisme dalam pertandingan itu, Danny Rose mengaku bahwa dia nggak akan mau lagi tampil dan bermain lagi di negara tersebut pada masa mendatang. (*)