HAI-Online.com -Buntut kerusuhan suporter dalam laga Kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Asia melawan Malaysia pada 5 September lalu, FIFA memutuskan untuk memberi Federasi Sepak Bola Indonesia, PSSI hukuman berupa denda.
Seperti yang dilansir HAI dari laman resmi PSSI, jumlah denda yang harus dibayar PSSI kepada FIFA nilainya sebesar 45 ribu Franc Swiss atau sekitar Rp 643 juta.
Menanggapi hukuman yang diberikan FIFA, Sekertaris Jenderal PSSI Ratu Tisha Destria mengaku bahwa pihaknya menghormati sanksi tersebut, di mana PSSI akan segera memenuh kewajiban serta melakukan evaluasi sehingga kejadian serupa nggak kembali terulang ke depannya.
“PSSI menghormati proses hukum dan putusan dari FIFA. Kami akan segera memenuhi kewajiban kami dan mengevaluasi agar tidak terulang," ucapRatu Tisha.
Tisha berharap, kerusuhan yang terjadi di Stadion Utama Gelora Bung Karno ketika menghadapi Malaysia beberapa waktu lalu menjadi insiden terakhir karena sepak bola harusnya menyatukan kedua belah pihak, bukan malah menimbulkan perpecahan.
“Sepak bola harusnya menyatukan, mempromosikan keragaman budaya dan menyerukan sikap saling menghormati,” terangnya menambahkan.
Sebelumnya,partai pembuka Grup G Kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Asia, laga antaraTimnas IndonesiamelawanMalaysiadiwarnai kericuhan yang dilakukan beberapa oknum suporter tuan rumah.
Menurut laporan, sejumlah oknum suporter tuan rumah diketahui melakukan aksi pelemparan benda seperti botol hingga smoke bomb ke arah pendukung lawan, bahkan mencoba untuk melakukan penyerangan secara langsung dengan memanjatpembatas tribun.
Akibat kericuhan tersebut, pertandingan antara kedua tim sempat dihentikan selama beberapa menit, dan suporter Harimau Malaya harus tertahan cukup lama di dalam Stadion Utama Gelora Bung Karnoseusai laga.
Tuh, ujung-ujungnya malah merugikan negara sendiri kan? Semoga dari sini kita bisa belajar untuk menjadi suporter yang dewasa ya sob. (*)