Fingers, Mini Album Serba Sendiri dari Danilla

Jumat, 04 Oktober 2019 | 18:30
Aan/HAI

Danilla Riyadi

HAI-ONLINE.COM - Ada kejutan lagi dari Danilla. Kalo 30 September lalu penyanyi dan pencipta lagu asal Jakarta ini melepas sebuah mini-album berjudul Fingers di berbagai platform digital, 4 Oktober ini versi CD-nya keluar.“Sengaja diluncurkan tanpa woro-wiri karena tujuannya adalah berbagi,” katanya.Fingers mulai dijual dalam format CD di Synchronize Festival pada 4 Oktober, lalu diedarkan oleh Demajors ke seluruh Indonesia. Dalam EP tersebut, Danilla ingin menuangkan keresahannya terhadap isu sosial dan kemanusiaan. “Kebetulan saat itu keadaan di sekitar sedang panas, dan keresahan aku terhadap beberapa isu tersebut membuat aku melahirkan Fingers,” lanjutnya.Anyway, kenapa sih namanya Fingers?

Baca Juga: Sering Tertawa Pas Sedih Kayak Joker? Ternyata Ini Penyebabnya“Aku pribadi suka sekali dengan jari tangan, dan entah apa yang terjadi dengan karya-karyaku kalau jari-jariku bermasalah,” paparnya.Yap, nama-nama jari juga dijadikan judul dari kelima lagu yang terdapat di Fingers. “Semua lagu itu mewakili jari-jari tersebut. Misalnya, ‘Thumb’ dan ‘Pinky’ yang memiliki durasi lebih pendek dari lima lagu ini. ‘Index’ mewakili lambang telunjuk yang konon memiliki konotasi mengatur atau penguasa. ‘Middle’ adalah lambang jari tengah, di mana kita sudah seperti diperkosa oleh kehidupan. Lalu ‘Ring’ tak lain dan tak bukan tentang isu kebersamaan di negara kita,” terangnya. Mini album serba sendiri

Fingers juga menandakan pertama kalinya Danilla berperan sebagai pencipta lagu dan produser tunggal untuk sebuah album. Danilla juga memainkan semua instrumen sendirian. Soalnya Lafa Pratomo, mitra andalan dalam perjalanan bermusik Danilla selama ini, tak bisa banyak terlibat seperti biasanya karena sedang sibuk dengan proyek rekaman lain. Lafa menganjurkan Danilla untuk bekerja sendiri kali ini, dengan keterlibatan Lafa sebatas memberi bantuan teknis di studio, mengisi sedikit gitar di akhir lagu “Middle”, serta mengerjakan mixing. Proses rekaman pun berlangsung di Ruang Waktu Music Lab, studio rekaman yang dikelola Lafa. “Ruang Waktu itu seperti rumah saja. Yang utama adalah energi yang ada di sana sudah menyatu dengan badan,” kata Danilla.Danilla mengaku mendapat kesempatan untuk berkreasi dengan lebih leluasa, namun tetap dalam lingkungan yang nyaman dan familier. “Ego terpenuhi semua. Untuk teknis aku percayakan sama Lafa dan Ruang Waktu Music Lab karena digarap di sana, namun dari segi kreatif aku bebas sekali bisa berbuat sesuka hati. Membuat album sendiri itu menyenangkan,” katanya.Fingers memang terdengar sedikit berbeda dibanding Telisik dan Lintasan Waktu. Tapi bagi yang sudi mencicipi suguhan ini, Danilla berharap, “Semoga yang mendengarkan mendapat siraman musik baru dan segar dari Fingers.”

Tag

Editor : Alvin Bahar