Pakai WhatsApp di Android? Awas, Hacker Bisa Menyusup Lewat Kiriman Gambar

Jumat, 04 Oktober 2019 | 20:00
Pixabay / arivera

Ilustrasi WhatsApp

HAI-Online.com -Nggak bisa dipungkiri, hampir semua pengguna smartphone menggunakan ponsel mereka untuk berkomunikasi melalui pesan singkat, salah satunya dengan memasang aplikasi chatting sejuta umat, WhatsApp.

Banyaknya orang yang menggunakan aplikasi satu ini kemudian dimanfaatkan oleh pihak-pihak nakal untuk menyelipkan malware jahat melalui celah keamanan yang ada.

Dilansir dari Gizmodo, periset sekuriti bernama Awakened baru-baru ini menemukan sebuah celah keamanan dalam aplikasi WhatsApp versi Android yang bisa disusupi oleh peretas menggunakan gambar-gambar GIF dengan kode berbahaya.

Celah bernama double free ini sendiri memicu kerusakan memori perangkat dengan berbagai macam skenario mulai dari terblokirnya aplikasi hingga akses kesmartphone dapat terbuka sepenuhnya,yang kemudian dimanfaatkan untuk mencuri datamilik pengguna.

Baca Juga: Ngerasa Jadi Gay Gara-gara iPhone, Cowok Ini Gugat Apple

Menurut penjelasan Awakened, cara kerja dari bug ini adalah peretas nantinya akan mengirimkan gambar GIF dengan kode berbahaya ke korban, di mana nantinya akan memberi akses ke galeri WhatsApp mereka ketika file tersebut dibuka.

Lebih lanjut, pihak Awakened menjelaskan bahwa temuannya tersebut hanya bekerja di Android versi 8.1 Oreo serta 9.0 Pie, dan nggak berlaku untuk sistem operasi 8.0 ke bawah.

iStockphoto
Kritchanut

Ilustrasi Malware

Menanggapi adanya celah keamanan tersebut, Facebook sendiri telah memberikan konfirmasi kepada Awakened bahwa pihaknya telah menambal masalah tersebut lewat update WhatsApp terbaru, tepatnya pada versi 2.19.244.

"Eksploitasi bug bekerja di WhatsApp versi 2.19.230. Celah keamanan itu telah ditambal dengan pembaruan WhatsApp versi 2.19.244," tulis Awakened.

Waduh, ngeri juga ya sob. Nah buat kalian yang nggak mau ponselnya disusupi hacker, jangan males buat update aplikasi dalam smartphone kalian ke versi terbarunya ya. (*)

Tag

Editor : Alvin Bahar

Sumber Kompas.com, Gizmodo