Tanggapan Joaquin Phoenix Soal Kontroversi Film Joker: Gue Udah Duga

Jumat, 04 Oktober 2019 | 11:30
Warner Bros.

Joaquin Phoenix sebagai Joker

HAI-Online.com - Film Joker yang saat ini sudah tayang di beberapa negara, mendapat banyak respon positif dari para penonton.

Namun, nggak sedikit kontroversi yang muncul terhadap film yang dibintangi Joaquin Phoenix tersebut.

Beberapa kalangan menolak keras penayangan film Joker karena merasa khawatir dapat memicu kekerasan atau tindak kriminal.

Inget nggak? Di tahun 2012 pernah terjadi tragedi penembakan massal saat pemutaran film Batman: The Dark Knight di bioskop Colorado.

Saat itu, pelaku mengaku dirinya sebagai Joker. Karena trauma dengan hal tersebut, nggak heran banyak yang menolak film Joker untuk tahun ini.

Joaquin Phoenix pun buka suara soal kontroversi yang mengiringi filmnya tersebut.

"Saya tidak membayangkan bahwa film ini akan lancar. Ini film yang sulit. Dalam beberapa hal, ada baiknya orang-orang bereaksi keras terhadapnya," kata Phoenix dikutip darivanityfair.

Aktor berusia 44 tahun tersebut mengatakan bahwa ada banyak cara untuk melihat film tentang musuh Batman ini. Menurutnya, sosok Joker adalah sama seperti orang pada umumnya.

Baca Juga: Perankan Joker, Kondisi Kejiwaan Joaquin Phoenix Ikut Terganggu

Ia hanya perlu didengar, dipahami, serta memiliki suara untuk hal itu. Phoenix juga mengatakan bahwa dirinya punya cara sendiri dalam memerankan Joker agar orang-orang bisa berimpasti atau berempati dengan sosok penjahat tersebut.

Sang sutradara, Todd Phillips pun mengatakan bahwa film Joker bukan dirancang untuk mendorong kekerasan, tapi justru seruan buat masyarakat agar bisa merefleksikan diri. Ia mengatakan, karakter Arthur Fleck sebagai Joker dibuatnya untuk bisa dilihat apa adanya oleh orang-orang.

"Kalian tidak bisa menyalahkan film untuk memicu dunia yang begitu buruk. Film tersebut bukan ajakan untuk melakukan tindak kekerasan, melainkan panggilan refleksi diri kepada masyarakat," jelas Phoenix.

Ia pun berharap karakter fiksi yang diciptakan dalam dunia yang juga fiksi tersebut bisa diterima oleh banyak orang.

(Lubna Shafira/HAI)

Tag

Editor : Alvin Bahar