HAI-Online.com -Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Mohamad Nasir memastikan adanya sanksi bagi para rektor yang nggak bisa meredam gerakan mahasiwa kampusnya untuk turun ke jalan.
Seperti yang dilansir HAI dari Kompas.com, pernyataan tersebut disampaikan oleh menteri berusia 59 tahun tersebutsebagai bentuk sikap atas arahan Presiden Jokowi yang para demonstran dari kalangan mahasiswa untuk kembali ke kampus mereka masing-masing.
"Nanti akan kami lihat sanksinya ini. Gerakannya seperti apa, kalau dia mengerahkan (mahasiswa) sanksinya keras. Sanksi keras ada dua bisa SP1, SP2," ungkap Nasir.
Baca Juga: Ada yang Mendanai Demo Pelajar, KPAI Temukan Rekening Penampung Dana di Medsos
Sebelumnya, Nasir mengakubahwa dirinya dipanggil Presiden Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta pada Kamis (26/9) ini, membahas aksi unjuk rasa yang dilakukan berbagai elemen mahasiswa di hampir seluruh wilayah Indonesia.
Baca Juga: Polisi Coba Dinginkan Demo Mahasiswa di Surabaya dengan Lantunan Asmaul Husna
Dalam pertemuan tersebut, mantan Gubernur Jakarta tersebut diketahui meminta Menristek untuk memberikan himbauan kepada mahasiswa untuk nggak kembali turun ke jalan dan segera kembali menuju kampus mereka.
"Mengajak mahasiswa untuk dialog dengan baik. Tidak melakukan turun ke jalan, tapi kembali ke kampus masing-masing," ujar Nasir menjelaskan arahan Presiden Jokowi.
Menyikapi arahan tersebut, Nasir menegaskan akan segera menemui rektor-rektor dari berbagai perguruan tinggi, di mana dia akan meminta mereka untuk mengimbau para mahasiswa supaya nggak kembali melakukan unjuk rasa dengan turun ke jalan.
Kalau menurut kalian sendiri gimana? Apakah langkah yang diambil oleh Menristek ini bakalan memperbaiki atau malah memperkeruh suasana? (*)