Mengenal Gas Air Mata dari Kandungan, Cara Kerja, Hingga Efeknya

Rabu, 25 September 2019 | 19:45
Ricky Martin/Grid Network

Gas air mata dilontarkan polisi saat demo ricuh di depan gedung DPR, Selasa (24/9).

HAI-online.com - Demo mahasiswa yang terjadi pada Selasa (24/9/2019) di depan Gedung DPR/MPR sempat diwarnai kericuhan.

Saat itu, terjadi bentrokan antara mahasiswa dan aparat kepolisian. Beberapa demonstran juga merusak sejumlah fasilitaspublik seperti pagar Gedung DPR, mobil pengurai massa, dan water cannon polisi. Puncaknya, polisi akhirnya menembakkan gas air mata ke arah demonstran.

Gas air mata yang terhirup dapat mengakibatkan mata menjadi perih serta mengeluarkan air mata yang berlebihan.

Lalu, apa itu sebenarnya gas air mata? Kandungan apa yang ada di dalamnya dan bagaimana cara kerjanya?

Berikut ulasannya yang sudah HAI rangkum dari berbagai sumber.

Baca Juga: Greta Thunberg, Gadis 16 Tahun yang Berani Marahi Para Pemimpin Dunia di KTT PBB

Dilansir ThoughtCo, gas air mata atau juga disebutlachrymatory merupakan sejumlah senyawa kimia yang menyebabkan air mata dan rasa sakit pada mata. Bahkan, juga bisa mengakibatkan kebutaan sementara.

Gas air mata bisa digunakan untuk pertahanan diri. Namun, saat ini gas air mata lebih sering dipakai untuk alat pengendali kerusuhan dan dijadikan senjata kimia.

Ada tiga macam gas air mata yang umum digunakan saat ini, yaitu chlorobenzylidenemalononitrile (CS), chloroacetophenone (CN), dan semprotan merica yang berasal dari cabai dan paling umum dilarutkan pada minyak sayur.

Sementara, kandungan yang ada dalam satu kaleng gas air mata terdiri dari sukrosa, potasium nitrat, silikon, potasium klorat, magnesium karbonat, dan O-Chlorobenzalmalononitrile.

Biasanya, gas air mata dilepaskan dalam bentuk granat atau kaleng aerosol. Granat gas air mata kerap meledak di udara dan memuntahkan wadah logam yang akan memuntahkan gas.

Gas air mata akan mengiritasi selaput lendir mata, hidung, mulut, dan paru-paru. Iritasi sendiri dapat disebabkan oleh reaksi kimia dengan kelompok enzim sulfhidril, meskipun mekanisme lain juga terjadi.

Orang yang menghirup gas air mata akan mengalami rasa menyengat dan membakar pada mata, hidung, mulut, dan juga kulit. Selain itu, penglihatan juga akan kabur dan air keluar air mata yang berlebihan. Secara emosional, orang yang terkena gas air mata juga bisa mengalami disorientasi yang menyebabkan kepanikan.

(Lubna Shafira/HAI)

Tag

Editor : Alvin Bahar

Sumber Hello Sehat, tribunkesehatan, thoughtco.com