Usai Disanksi KPI, Ternyata Spongebob Juga Punya Kontroversi di AS

Selasa, 17 September 2019 | 15:09
Nickelodeon

Usai Disanksi KPI, Ternyata Spongebob Juga Punya Kontroversi di AS

Hai-Online.com-Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) kembali memberikan sanksi kepada 14 program siaran yang dianggap melanggar aturan Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3-SPS) KPI Tahun 2012. Satu dari keempatbelas program tersebut adalah tayangan animasi anak-anak Big Movie Familiy: The SpongeBob Squarepants Movie.

Melansir laman New York Times, serial animasi ini memulai debutnya pada tahun 1999 bersama dengan Nickelodeon. Seri ini dibuat dan dikembangkan oleh Stephen Hillenburg, seorang animator yang sebelumnya bekerja sebagai pendidik ilmu kelautan.

Selang dua dekade kemudian, acara ini masih tayang dan menjadi favorit baik di kalangan anak-anak maupun orang dewasa. Keberhasilan ini membuat SpongeBob menjadi seri terpanjang Nickelodeon.

Baca Juga: Konser 17 Tahun Saint Loco Bukan untuk Cari Duit, Tapi Buat Enjoy Bareng Musisi

SpongeBob juga telah melahirkan video game, buku komik, dan dua film adaptasi. Film pertama berjudul The SpongeBob SquarePants Movieyang diluncurkan pada tahun 2004, kemudian film kedua yang tayang pada tahun 2015 berjudul The SpongeBob Movie: Sponge Out of Water.

Kontroversi di Negara Asal

Kemudian film terakhir rencananya akan tayang pada tahun 2020 mendatang. Meski mendulang kesuksesan, namun tayangan ini juga menuai kontroversi, baik di luar dan dalam negeri. Kontroversi pertama yang dicatat adalah tudingan bahwa acara ini mempopulerkan agenda dari kelompok gay.

Tudingan ini diluncurkan oleh kelompok religius dan konservatif pada tahun 2005 lalu. Salah satu yang menjadi pokok permasalahan adalah adanya video musik yang menggunakan karakter televisi anak-anak untuk mempromosikan toleransi dan keagamaan.

Nickelodeon

Dalam video tersebut, karakter SpongeBob muncul di dalamnya bersama dengan karakter lainnya. Kemudian laman The Times menyebutkan, di dalam video tersebut tidak ada satu adegan yang mereferensikan identitas seksual.

Sebelumnya, The Wall Street Journal telah menjelaskan pada tahun 2002 bahwa SpongeBob telah menjadi tokoh populer di kalangan pria gay dewasa. Namun pihak Nickelodeon melakukan klarifikasi bahwa SpongeBob ditujukan untuk anak-anak berusia dua hingga 11 tahun, dan tidak dimaksudkan untuk menarik kaum homoseksual.

Kala itu, sang kreator, Stephen Hillenburg juga menyebutkan, bahwa karakter yang ada di dalam tayangan tersebut tidak dimaksudkan untuk menjadi gay.

Pada tahun 2011, program Fox & Friends menyerang Nickelodeon dan SpongeBob karena dianggap mendorong agenda pemanasan global.

Menurut Media Matters, Fox News berulang kali mengkritik buku dan video SpongeBob SquarePants tentang pemanasan global buatan manusia karena tidak memberitahu anak-anak bahwa hal tersebut adalah fakta.

Baca Juga: Bawa Manggung Band Rock Legendaris, Jakarta Rock Space Siap Digelar

Namun pada kenyataannya, hal tersebut tidak memancing kontroversi di kalangan ilmuwan. Kemudian, tayangan ini mendapatkan kritik saat SpongeBob dipecat dari pekerjaannya di Krusty Krab pada 2013.

Saat itu, kaum liberal dan konservatif menganggap serial itu bertujuan untuk membuat pernyataan tentang undang-undang perburuhan dan program sosial. (*)

Tag

Editor : Al Sobry

Sumber Kompas.com