Ambruk, Sekolah di Lombok Hadirkan Dukun untuk Obati Trauma Siswa

Kamis, 05 September 2019 | 17:30
KOMPAS.COM/IDHAM KHALID

Kondisi Sekolah Madrasah Ibtidaiyah Nahdatul Wathan yang roboh.

HAI-Online.com -Bangunan sekolah tiba-tiba ambruk pada Selasa (3/9) kemarin, Madrasah Ibtidaiyah Khaerul Faithin Nahdatul Wathan (NW) Desa Pringgerate, Lombok Tengah memiliki metode tersendiri untuk menyembuhkan trauma murid-muridnya.

Selain membiarkan siswa tetap masuk dan bermain-main di lingkungan sekolah, pihakMadrasah Ibtidaiyah Khaerul Faithin Nahdatul Wathan juga menghadirkan dukun untuk mengobati trauma siswa yang tertimpa reruntuhan bangunan.

Fakta ini sendiri diungkapkan oleh salah seorang guru di sekolah tersebut, Muhaimin saat dimintai konfirmasi pada Rabu (4/9) kemarin.

"Kami saat ini sedang fokus menangani anak- anak yang trauma akibat kejadian kemarin.Cara-cara tradisional juga kita pakai, tadi kita hadirkan Belian (dukun), agar rasa kaget para siswa hilang," ungkap Muhaimin seperti yang dikutip HAI dari Kompas.com.

Baca Juga: Sering Dilakukan, Kebiasaan Menggerus Obat sebelum Diminum Bisa Sebabkan Overdosis

Muhaimin menambahkan, siswa-siswa yang mengalami trauma menerima sembek, diberi coretan tanda merah di kening dengan menggunakan daun sirih, dari Balian untuk menghilangkan rasa trauma yang mereka alami.

"Siswa tadi disembek dengan menggunakan sirih dicoret dikeningnya," terangnya menambahkan.

KOMPAS.COM/IDHAM KHALID

Kondisi Sekolah Madrasah Ibtidaiyah Nahdatul Wathan yang roboh.

Sebelumnya, robohnya bangunan sekolah Madrasah Ibtidaiyah Khaerul Faithin Nahdatul Wathan sendiri menyebabkan 6 siswa mengalami luka-luka, di mana salah satu di antaranya ada yang mengalami patah kaki.

"Korban sebanyak 6 siswa, ada yang mengalami luka-luka di kepala, dan ada yang mengalami patah kaki, selainnya Alhamdulillah berhasil selamat karena bersembunyi di bawah meja," jelas sang Kepala Sekolah, Jalaluddin pada Selasa (3/9) lalu.

Semoga korban yang mengalami luka-luka bisa segera sembuh, sehingga bisa mengikuti kegiatan belajar mengajar kembali secepatnya. (*)

Tag

Editor : Alvin Bahar

Sumber Kompas.com