Hai-Online.com – Sejak trailer-nya dirilis pada 20 Juli 2019 lalu, film Gundala menarik perhatian yang luar biasa dari para penggemar film Indonesia.
Memang, belakangan ini film Indonesia hanya didominasi dengan tema yang serupa yaitu drama dan horror. Nggak heran, ketika pahlawan asli tanah air ini diangkat kembali ke layar lebar, hal ini mendapat banyak respon positif.
Film ini dibintangi oleh deretan aktor dan aktris ternama seperti Abimana Aryasetya, Tara Basro, Lukman Sardi, Bront Palarae, Muzakki Ramdhan dan disutradarai oleh Joko Anwar.
Baca Juga: Jangan “Bunuh” Gundala dan Teman-temannya Lagi!
Nah, Gundala ini sudah melewati perjalanan panjang. Sebelum Negeri Ini Butuh Patriot, Gundala lebih dulu hadir dalam beberapa media. Ini rangkumannya!
Berawal dari Komik Hingga Naskah yang Hilang
Gundala pertama kali muncul sebagai tokoh komik karya Harya Suraminta alias Hasmi, yang populer di tahun 1969-1995.
Tokoh Gundala diambil dari kisah Ki Ageng Selo yang diyakini dapat menangkap petir sedangkan kostumnya diambil dari tokoh komik Flash Gordon. Dalam komiknya, juga digambarkan suasana kota Yogyakarta.
Baca Juga: Cast Film Gundala Berpendapat, Komik Versi Baru adalah Sebuah Warisan!
Pada saat itu, komik Gundala Putra Petir mampu bersaing dengan komik-komik asing lainnya yang juga terbit. Namun di pertengahan jalan, naskah dari 23 komik Gundala hilang di tangan penerbit.
Hal tersebut membuat serial komik tersebut susah diterbitkan lagi karena Hasmi nggak mungkin gambar ulang karya-karyanya.
Film Pertama Gundala Tahun 1981
Tahun 1981, kisah superhero Indonesia ini akhrinya dijadikan film dengan disutradari oleh Lilik Sudjio.
Versi 80-an ini menceritakan Sancaka yang diperankan Teddy Purba, adalah seorang ilmuwan yang sedang melakukan penelitian untuk menciptakan serum anti petir.
Perjalanannya menjadi superhero dimulai saat dirinya kehujanan dan tersambar petir lalu koma. Saat sedang koma tersebut, Sancaka ditarik oleh planet lain dan diangkat menjadi anak dari Kerajaan Petir.
Dengan diberi kekuatan tambahan, saat itulah Sancaka berubah menjadi pahlawan yang memberantas kejahatan. Film ini juga dibumbui kisah cinta antara Sancaka dan Minarti yang diperankan Anna Tairas.
Wacana di Tahun 2014
Setelah selesai dengan film tersebut, tidak ada lagi kabar tentang kelanjutan Gundala. Namun, di tahun 2014 produser film Mahaka Pictures menggandeng sutradara Hanung Bramantyo berniat membuat kembali film Gundala.
Namun, Hanung kesulitan dalam mencari hak cipta komik tersebut yang ternyata sudah dibeli oleh orang lain. Hanung pun sebelumnya sempat menghubungi Hasmi.
Berbagai alasan lain pun mengakibatkan film ini tidak jadi digarap sampai Hasmi, sang pembuat menghembuskan nafas terakhirnya di tahun 2016.
Joko Anwar dan Gundala
Setelah dua tahun tidak ada kabar kelanjutannya proyek film tersebut, akhirnya di tahun 2018 Joko Anwar mengumumkan bahwa dirinya lah yang akan menggarap film Gundala yang saat ini sudah bisa kita nikmati di biokop.
Shooting film dikerjakan selama dua bulan yaitu September-Oktober 2018. Sebagai penulis naskahnya juga, Joko Anwar membuat film ini berbeda dengan film versi 1981.
Gundala dibuat dengan kearifan lokal khas Indonesia dengan cerita yang sangat relate di kehidupan sehari-hari. Pastinya, hal ini ditujukkan agar menjadi pembeda juga dengan superhero-superhero Hollywood yang sudah ada. (Lubna Shafira/HAI)