Sering Bikin Orang Bingung, Ternyata Ini Alasan Tiket Penerbangan Domestik Lebih Mahal dari Internasional

Selasa, 27 Agustus 2019 | 18:00
PIXABAY/JESHOOTS-com

Ilustrasi bandara

HAI-Online.com -Buat yang selama ini hobi travelling, sebagian besar dari kalian pasti pernah dibuat bingung dengan mahalnya tiket penerbangan domestik apabiladibandingkan rute internasional.

Sebagai contoh aja nih, tiket penerbangan dari Jakarta ke Yogyakarta pada tanggal 24 September mendatang dipatok harga paling murah sebesar Rp 536.400, sedangkan rute menuju Singapura bisa ditebus dengan hanya mengeluarkan uang Rp 364.000 aja.

Traveloka

Tiket penerbangan menuju Yogyakarta jauh lebih mahal jika dibandingkan ke Singapura.

Seiring dengan kebingungan di benak masyarakat mengenai harga tiket penerbangan domestik yang lebih mahal jika dibandingkan rute internasional,Ketua Umum INACA, I Gusti Ngurah Akshara Danadiputra beberapa waktu lalu memberikan penjelasan.

Seperti yang dilansir HAI dari Kompas.com, mahalnya harga tiket penerbangan domestik apabila dibandingkan terbang menuju ke luar negeri karena adanya tambahan dari pajak pertambahan nilai (PPN).

Baca Juga: Harry Styles Akui One Direction Bisa Aja Reunian, Ini Penjelasannya

Sementara itu,pada penerbangan ke luar negeri nggak ada pembayaran pajak semacam PPN, yang otomatis membuat harganya jauh lebih murah.

“Di dalam negeri kita kena pajak pertambahan nilai (PPN), di luar negeri tidak kena PPN. Hal tersebut yang buat perbedaan harga,” terang Ari seperti yang dilansir HAI dariKompas.com.

Di sisi lain,jumlah frekuensi penerbangan dengan tujuan luar negeri lebih tinggi, sehingga pihak maskapai bersaing secara ketat dan berlomba-lomba untuk menawarkan harga yang lebih murah kepada pelanggan.

“Jugasupply demanddi market. Domestiksupply-nyahanya 8 maskapai penerbangan berjadwal yang besar, di luar negeri bisa banyak,” terangnya lebih lanjut.

Jadi gimana sob? Sekarang udah paham kan kenapaharga tiket penerbangan domestik yang lebih mahal jika dibandingkan rute internasional? (*)

Editor : Alvin Bahar

Sumber : Kompas.com

Baca Lainnya