HAI-Online.com -Meski selama ini dikenal nggak berbahaya bagi kesehatan dan bisa membuat seseorang jadi terlihat lebih manis, tahi lalat ternyata bisa berkembang ataupun menjadi pertanda adanya penyakit kanker dalam tubuh.
Menurut keterangan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin dari Bamed Skin Care, Heru Nugraha, tahi lalat yang berkembang menjadi kanker kulit bisa dilihat menggunakan metode A (Asymmetric), B (Border), C (Colour), dan D (Diameter).
"A itu asimetri, kalau bentuknya bagus, bulat, kanan kiri sama, kita enggak curiga itu kanker. B itu border atau batasnya. Kalau batasnya tegas, enggak masalah," terang Heru seperti yang dikutip HAI dari Kompas.com.
Lebih lanjut, Heru menjelaskan bahwa tahi lalat yang patut dicurigai mempunyai bentuk seperti bercak nggak beraturan,serta terdapat lebih dari satu warna seperti coklat dan juga hitam.
Baca Juga: Dijual sampai Rp 2 Juta per Kilo, Eksploitasi dan Perburuan Kayu Bajakah untuk Obat Kanker Dimulai
"Tetapi, itu cuma yang dilihat kasat mata. Biasanya kalau sudah parah, tahi lalat kesentuh dikit akan mudah berdarah," tambah Heru.
Sementara itu, Ahli Dermatologi dari Fox Chase Cancer Center, Clifford Perlis mengatakan bahwa tahi lalat yang baru muncul ketika orang-orang menginjak dewasa bisa saja menjadi pertanda mereka terkena kanker kulit (melanoma).
Namun, Perlis menerangkan, tahi lalat yang muncul bisa saja muncul karena adanya efek dari paparan sinar matahari yang membakar kulit.
Maka dari itu, sejalan dengan keterangan dari Heru Nugraha, Perlis juga menyarankan orang-orang untuk menggunakan metode ABCD untuk mengetahui apakah tahi lalat yang baru muncul pada kulit mereka termasuk berbahaya atau enggak.
"Kebanyakan melanoma muncul dari kulit yang tadinya normal, hanya 28 persen berkembang dari tahi lalat yang sudah ada," jelas Perlis.
Baca Juga: Nggak Suka Kopi? 7 Minuman Ini Bisa Jadi Pengganti Biar Mata Melek
Secara lebih rinci, berikut ini tanda-tanda tahi lalat yang memiliki menjadi indikasi kuat kanker pada diri seseorang:
- Tahi lalat bersifat asimetri, atau satu bagian berbeda dengan bagian lainnya di satu titik yang sama.
- Tepian tahi lalat tidak rata, buram, atau tidak teratur.
- Warna tahi lalat tidak merata di seluruh bagiannya.
- Diameternya lebih besar dari penghapus pensil.
- Tahi lalat mengalami evolusi, yakni berubah ukuran, bentuk, dan warna.