Orang Indonesia Banyak yang Mau Jadi Entrepreneur, Tapi Takut Memulainya!

Rabu, 14 Agustus 2019 | 13:10
Selfemployee

Orang Indonesia Banyak yang Mau Jadi Entrepreneur, Tapi Takut Memulainya!

HAI-Online.com – Jika dua tahun lalu hanya sebagian kecil dari orang Indonesia yang bermimpi menjadi seorang entrepreneur, tahun ini cita-cita berwirausaha meningkat secara signifikan. Hanya saja para calon pengusaha ini masih takut memulai bisnisnya.

Temuan ini merupakan hasil dari dari survei yang dilakukan oleh perusahaan nutrisi global, Herbalife Nutrition bertajuk “Survei Kewirausahaan 2019 (The Asia Pacific Entrepreneurship Insights Survey 2019)”.

Survei ini dilakukan mulai Mei hingga awal Agustus lalu. Nggak hanya di Indonesia, kuesionernya disebar juga di sembilan negara di Asia Pasifik yaitu Australia, Hong Kong, Jepang, Malaysia, Filipina, Singapura, Korea Selatan dan Thailand.

Baca Juga: Ikuti Jejak Magic Johnson, Michael Jordan Terjun ke Bisnis eSports

Hasilnya, survei ini mengungkap bahwa 7 dari 10 orang atau 71 persen responden Asia Pasifik bercita-cita untuk memiliki bisnis sendiri.

Keinginan untuk menjadi wirausaha di Indonesia menjadi terkuat dibanding hasil survei di negara lain di Asia Pasifik, mayoritas responden Indonesia (96 persen) mengaku punya mimpi untuk mulai membuka usaha sendiri, disusul Filipina (92 persen), Thailand (89 persen) dan Malaysia (86 persen).

Tentu hasil ini menyimpulkan bahwa banyak orang Indonesia yang punya mimpi menjadi seorang entrepreneur dengan berbagai alasan, salah satunya alasan utamanya adalah menjadikan adanya sumber pendapatan lain selain menjadi karyawan pada umumnya.

Nah, Senior Director & General Manager Herbalife Nutrition Andam Dewi mengatakan, tingginya semangat untuk berwirausaha di kalangan masyarakat Indonesia cukup menggembirakan.

Namun, masih banyak anggapan bahwa memulai bisnis sendiri adalah hal yang sangat menakutkan bagi sebagian orang.

Survei ini menghadirkan temuan-temuan yang dapat menjadi wawasan baru tentang persepsi dan sikap dalam memulai berwirausaha.

“Survei ini pun menjadi masukan bagi kami (perusahaan) untuk memahami bagaimana perusahaan dapat mendukung seseorang untuk melakukan lompatan dan menjadi seorang pengusaha dan menggapai mimpinya di suatu hari,” ucapnya dalam rilis yang HAI terima pada Rabu (14/8/2019).

Senior Director & General Manager Herbalife Nutrition Andam Dewi

Untuk itu, diperlukan motivasi dalam memulai bisnis sendiri. Jika melihat hasil survei lanjutannya, ternyata sebagian orang (responden) memulai berwirausah (64%) dengan mengikuti intuisi mereka, terutama untuk menentukan kapan memulai usahanya.

Baca Juga: Kamu Mahasiswa Yang Suka Bisnis? Ikut Lomba Ide Bisnis Priceza Young Entrepreneur Competition 2018, Yuk!

Dan apabila mereka membuka usaha, sebanyak 52 persen responden Indonesia lebih dimotivasi oleh keinginan untuk menyalurkan passion sekaligus menambah pendapatan.

Menariknya, mayoritas (94 persen) responden di Indonesia juga merasa atau beranggapan bahwa berwirausaha akan mendatangkan kebahagiaan lebih besar bagi mereka dibanding bekerja kepada orang lain.

Temuan yang cukup menggelitik, berdasarkan (71 persen) diantara mereka yang berkeinginan untuk bermimpi atau bahkan telah memiliki bisnis sendiri, bermimpi akan datang suatu hari dimana mereka dapat menghadap sang bos dan mengajukan surat pengunduran diri.

“Sama halnya dengan responden Indonesia, responden di negara lain di Asia Tenggara juga punya mimpi yang sama untuk bisa meyampaikan surat resign dari tempat kerjanya saat ini dan memiliki bisnis sendiri. Angkanya, Malaysia 76 persen, Thailand 74 persen, dan Filipina 73 persen,” sebut Andam Dewi lagi.

Buat yang belum berani memulai bisnis sendiri, ada beberapa anggapan yang diulas para responden terkait benefit apa aja sih kalo menjalankan program entrepreneurship ini?

Fleksibilitas jam kerja (75%), berkesempatan untuk menambah pendapatan (69%), menjadi bos atas diri sendiri (56%), punya kepuasan dalam melakukan pekerjaan (53%).

Bingung Memulai Bisnis, Modalnya Gimana?

Meskipun telah banyak manfaat dan keuntungan yang dianggap akan datang seiring dengan keberanian memulai bisnis, ternyata hampir 7 dari 10 responden beranggapan bahwa mereka nggak pernah punya kesempatan untuk memulai bisnis sendiri.

Kebanyakan responden mengaku (81 persen) bahwa mereka bingung akan banyaknya prospek bisnis yang potensial untuk dilakukan, apalagi bentuk permodalan menjadi hambatan utamanya. Masalah selanjutnya adalah (44 persen) menganggap minimnya pengetahuan pengelolaan keuangan dan pasar menjadi hambatan kedua dalam memulai bisnisnya sendiri.

“Jadi 8 dari 10 orang Indonesia memilih untuk menggunakan uang mereka sendiri sebagai sarana pembiayaan awal untuk bisnis mereka. Sebagian kecil (33 persen) memilih untuk menggunakan pinjaman atau sumber pendanaan dari keluarga sedangkan, 25 persen lainnya akan menjadikan fasilitas pinjaman untuk usaha kecil untuk membiayai bisnis baru mereka,” terangnya lagi.

Dari hasil survei tersebut kita dapat mengetahui dan mengamati bahwa responden di Indonesia akan berpikir matang untuk memulai bisnis barunya nih!

“Nggak cuma mikirin potensi penghasilan yang jelas, tapi juga perlu memikirkan biaya awal termasuk sumber dan besarannya.

“Meskipun demikian, memulai bisnis akan selalu datang dengan manfaat dan risikonya sendiri, oleh karena itu penting untuk menyalurkan keahlian dan pengetahuan yang tepat guna membantu kita untuk memulai perjalanan kewirausahaan, sambil belajar untuk mengurangi risiko-risiko yang muncul,” tutup Andam.

Mau matangin sekarang atau nanti, itu keputusan kalian ya! (*)

Editor : Al Sobry

Baca Lainnya