HAI-Online.com -Beberapa waktu lalu, pengguna media sosial dihebohkan dengan cerita salah seorang pengemudi taksi online yang mengaku mendapatkan pesanan untuk mengantar jenazah ke salah satu rumah sakit di kota Bogor.
Dalam cerita yang dibagikan oleh akun Facebook bernama Paichan, dituliskan bahwa dia diminta untuk melakukan penjemputan pada sebuah pabrik di Sentul, di mana tujuan pengantaran dari pesanan tersebut adalah Rumah Sakit Sentra Medika, Cibinong, Bogor.
Ketika sampai di lokasi penjemputan, Paichan pun terkejut bahwa orang yang hendak diantarnya ke rumah sakit tertutup kain karena sudah dalam keadaan meninggal.
"Selama di online 2 kali saya bawa org yang beginian 1. 4 bulan lalu bw org sakaratul maut 2.tadi siang ini...malah mayat," tulis Paichan menceritakan.
Baca Juga: Cerita di Balik Julukan 'Godfather of Broken Heart' dari Anak-anak Muda untuk Didi Kempot
Menanggapi postingan yang viral di media sosial tersebut, Lanjar selaku Direktur Utama Rumah Sakit Sentra Medika Cibinong, Bogor menjelaskan bahwa menurut investigasi yang dilakukan pihaknya, nggak ada jenazah yang diantar memakai taksi online dalam beberapa hari terakhir.
Namun, Lanjar sendiri mengaku bahwa ada dua jenazah yang diantar dalam kondisi sekarat saat perjalanan, sebelum akhirnya meninggal di rumah sakit pada Senin (8/7) dan Jumat lalu (12/7).
"Kalau yang kemarin itu dari Citeureup ibu rumah tangga 72 tahun, kalau yang laki-laki usia 56 dari perusahaan tapi hari Senin kejadiannya, dan dibawa dari rumah oleh temannya,"terangnya seperti yang dikutip HAI dari Kompas.com.
Lebih lanjut, pihaknya menegaskan unggahan di Facebook tersebut nggak sesuai dengan kejadian sebenarnya karena dalam catatan Rumah Sakit Sentra Medika, nggak ada jenazah yang diantar oleh taksi online.
"Jadi kami emang nggak nerima mayat dari ojek online dan bisa ditanya langsung ojek online-nya, diinvestigasi, karena identitasnya pasti ada, apalagi sudah jadi mayat," ungkap Lanjar lebih lanjut.
Sementara itu, menurut keterangan Kompol Wawan Wahyudi selaku Kapolsek Babakan Madang, pihaknya telah melakukan penyelidikan untuk mengidentifikasi kabar yang viral di media sosial tersebut.
"Kami sedang koordinasi soal nomor HP yang bisa dikonfirmasi sopir itu untuk dimintai keterangan lebih dalam, untuk diperdalam konfirmasinya apakah betul atau hoaks," terang Wawan. (*)