Seperti Apa Kota Ideal di Masa Depan? Ternyata Harus Kayak Wakanda

Selasa, 02 Juli 2019 | 21:00
Marvel

Pemandangan ibukota Wakanda

HAI-Online.com - Black Panther jadi salah satu film paling diomongin tahun lalu. Nggak cuma sama pecinta film, tapi juga banyak diomongin sama kalangan urbanis dan perencana kota.

"Mungkin tidak ada film yang banyak membahas dalam konteks pembuatan kota utopis atau dystopian selain Blade Runner pada 1982," kata urbanis dan mantan kepala perancang Vancouver, Brent Toderian dilansir dari Kompas.com.

Meski begitu, konsep perkotaan di film Blade Runner bukan visi positif kota Los Angeles. Tapi buat jadi obrolan Blade Runner bisa jadi topik yang menyenangkan soal konsep perkotaan.

"Saya rasa Wakanda Black Panther bisa menjadi percakapan baru," tutur Toderian. Ngomongin soal Wakanda yang dipimpin seorang raja dan punya sumber daya yang super duper dashyat nggak bakal ada di dunia nyata. Tapi para urbanis dan ahli tata kota berpendapat, nih, kalo beberapa desain fitur infrastruktur Wakanda bakalan muncul di masa depan.

Baca Juga: Warga Panggil Petugas Karena Menemukan Mayat di Selokan, Pas Dicek Ternyata Cuma Numpang Tidur

Di ibu kota Wakanda, misalnya, pejalan kaki berjalan di sepanjang jalur yang dipenuhi perdagangan bebas mobil kecuali sesekali kemunculan angkutan mirip bus berukuran kecil. Konsep ini mirip banget sama Woonerf Concept, sebuah pendekatan ruang publik yang dimulai di Belanda pada 1970-an.

"Gagasan bahwa jalan-jalan di kota-kota harus terutama ditujukan untuk pejalan kaki," kata Yonah Freemark, seorang mahasiswa PhD dalam perencanaan kota di MIT yang mengelola situs transit The Transport Politic.

Freemark juga nambahin, nih, kalo Wakanda benar-benar jadi inspirasi bagaimana nyamannya jalan-jalan di negara fiksi Wakanda. "Mungkin bukan kereta maglev yang ada di Black Panther, tapi Anda pasti bisa melihat jalan-jalan semakin memusat pada orang daripada mobil. Jalan-jalan di mana orang bisa berjalan di tengah mereka tanpa takut ditabrak (kendaraan)," tutur Freemark.

Penggunaan kereta jenis maglev nggak dijelasin secara detail dalam film Black Panther. Namun negara Korea Selatan dan Jerman udah pakai kereta jenis itu lebih dulu. Hmmmm, kayaknya, sih, gara-gara pakai tenaga vibranium makanya kecepatannya bisa ngalahin Sinkasen di Jepang. Hehehe..

Nggak seperti kebanyakan film superhero yang kotanya dipenuhi gedung-gedung bertingkat pakai kaca, di Wakanda bangunan-bangunan modern hadir dengan berbagai ukuran, material, dan bentuk.

"Mereka tidak membuat semuanya berkilau. Ini menawarkan alternatif untuk kota-kota masa depan seperti di Afrika," kata Charisma Acey, asisten profesor perencanaan kota dan regional di UC-Berkeley yang mencakup Afrika dan Amerika Selatan.

Bangunan di Wakanda juga nggak ngilangin unsur tradisionalnya, lho. Terbukti kalo diamatin lagi ada bangunan dengan atap jerami dan taman gantung di berbagai bangunan tinggi.

"Telah terjadi arus masuk modal sejak tahun 2000 ke benua ini, menciptakan kota satelit dan kota-kota pusat. Itu terjadi di Afrika Barat, Afrika Timur, dan bahkan di Afrika bagian selatan," tambah Acey. Emang bukan nggak mungkin kalo Afrika bisa jadi negara yang mandiri suatu hari nanti.

Hmmmm, kira-kira Jakarta bisa nggak ya jadi kota kayak di negara Wakanda. Menurut lo, gimana?

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Wakanda Black Panther, Konsep Perkotaan Ideal Masa Depan"

Editor : Alvin Bahar

Baca Lainnya