Duh, Game Hill Climb Racing dan Temple Run Masuk Daftar Aplikasi Berbahaya

Rabu, 26 Juni 2019 | 09:23

Hill Climb Racing dan Tample Run

HAI-online.com- Sekitar beberapa waktu yang lalu, sebelum akhirnya game online merajalela di smartphone, genre arcade lah yang menjadi raja di ponsel.

Beberapa game terkenal seperti Temple Run, Subway Surfer, Hill Climb Racing sampai Flappy Bird pastinya sudah nggak asing lagi deh.

Hayo jujur, siapa yang dulu suka balap-balapan high score sama temen sekelas?

Tapi tau nggak sih sob, ternyata beberapa dari game yang Hai sebutin di atas itu termasuk aplikasi yang berbahaya di Play Store loh.

Baca Juga: Katanya Nge-Gym Berbahaya untuk Anak Muda. Itu Mitos atau Fakta?

Penilitian ini dilakukan oleh sejumlah peniliti dari Universitas Sydney dan Data61CSIRO yang hasilnya menemukan 2040 aplikasi berbahaya di Google PlayStore.

Beberapa aplikasi ternyata adalah malware, dan beberapa aplikasi lainnya adalah aplikasi palsu yang membuthkan banyak sekali izin akses data. Percaya nggak percaya, contohnya adalah Hill Climb Racing dan Temple Run.

Ribuan aplikasi tersebut ditemukan setelah peniliti menyisir sekitar satu juta aplikasi di Play Store selama kurang lebih dua tahun. Mereka menggunakan jaringan neural dan machine learnig untuk menemukan aplikasi berbahaya.

Algoritma dari machine learning tersebut diatur untuk mencari deskripsi teks dan ikon yang sama dengan 10 ribu aplikasi paling populer di Playstore.

Hasilnya, algoritma ini menumkan 49.608 potensi ancaman dari aplikasi di PlayStore, sebagaimana Hai lansir dari KompasTekno yang mernagkum dari GSMArena.

Baca Juga: Ini Kejutan yang Disiapin Marvel di Post-Credit Terbaru Avengers: Endgame

Setelah itu peneliti menggunakan layanan pendeteksi virus software bernama VirusTotal.

Nah dari pemindaian ini, ditemukan 7246 aplikasi yang telah tertandai sebagai aplikasi berbahaya dan 2040 di antaranya adalah aplikasi palsu beresiko tinggi.

Tapi untungnya nih sob. Aplikasi yang ternyata malware itu udah dihapus dan tim Google mengkalim banyak menolak pengajuan aplikasi baru sebanyak 55% dibanding tahun lalu. (*)

Tag

Editor : Al Sobry

Sumber kompastekno