HAI-Online.com - Penulis dan sutradara buat X-Men: Dark Phoenix, Simon Kinberg, nyalahin dirinya sendiri atas kegagalan Dark Phoenix pasca rilis di box office.
Nggak lama setelah rilis, installment terakhir dari X-Men ini malah meraih banyak review negatif dari kritikus. Nggak cuman itu aja, para penggemar pun kecewa berat.
Baca Juga: Diprediksi Bakal Sempurna, Film X-Men: Dark Phoenix Dapat Review Buruk dari Rotten Tomatoes
Dilansir dari Screenrant, Dark Phoenix cuman bisa menghasilkan sekitar $32.8 juta aja di box office dan menjadi film X-Men dengan penghasilan opening weekend paling rendah di antara film X-Men lainnya. Dan angka tersebut bahkan cuman setengahnya aja dari prediksi.
Simon Kinberg sendiri emang pertama kali jadi sutradara di Dark Phoenix ini. Tapi doi udah terlibat di franchise X-Men sejak nulis script buat installment The Last Stand pada 2004 lalu.
Film soal Dark Phoenix Saga yang juga dinilai gagal mengadaptasinya dari komik. Dan sejak itu, Kinberg selalu terlibat di proyek X-Men.
Perihal kegagalan ini, dilansir dari wawancaranya sama KCRW, Kinberg bilang kalau beberapa hal jadi pemicu kegagalan ini. Misalnya, tanggal rilis yang bertepatan sama musim panas, dan dirinya pun bilang kalau film ini nggak dibikin layaknya film superhero klasik. Tapi sebagai film yang lebih dramatis, intim, dan kecil.
Selain itu, Kinberg juga ngerasa kalau aja Dark Phoenix rilis sesuai dengan rencana yaitu bulan November tahun lalu, kegagalan ini mungkin nggak akan kejadian.
Kinberg juga berkomentar soal kesulitannya untuk ngikutin kesuksesan Avengers: Endgame sebagai film yang berbasis dari buku komik.
"Film ini jelas nggak punya hubungan yang kuat sama penonton yang nggak liat ini. Ini nggak berhubungan dengan kuat juga dengan penonton yang nonton. Jadi, itu semua salah gue. Gue bilang saat sebuah film gagal, itu salah gue. Gue adalah penulis dan sutradaranya. Film ini nggak nyambung sama penonton. Itu semua salah gue," kata Kinberg.
Kalau menurut lo gimana, sob? Emang bener ya Dark Phoenix sejelek itu? Dan apa Simon Kinberg pantes untuk jadi yang paling disalahin soal kegagalan ini? (*)