HAI-Online.com - Orang dengan kecemasan berlebihan biasanya punya beberapa kelemahan dan kekuatan dalam pengambilan keputusan.
Buat lo yang punya hal tersebut, hati-hati sob, pasalnya nggak jarang lo bakalan ngerasa makin cemas jika harus berurusan sama hal-hal yang berkaitan dengan pengambilan keputusan.
Menurut Alice Boyes, Ph.D., ahli psikologi dalam esay-nya yang terbit di Psychology Today, ada beberapa hal yang bisa lo lakukan untuk bisa menghindari jebakan saat pengambilan keputusan, memanfaatkan kekuatan lo, dan akhirnya bisa lebih percaya diri dalam pengambilan keputusan.
Baca Juga: Ini yang Terjadi pada Saraf, Darah dan Otak Ketika Nonton Film Porno!
Sederhanakan pilihan lo
Seringkali orang dengan kecemasan berlebihan suka memperumit keadaan yang mengharuskan lo mengambil keputusan untuk hal yang sebenernya nggak penting-penting amat.
Misalnya, lo mau milih warna cat yang pas buat kamar baru lo. Lo menghabiskan waktu seharian untuk scrolling contoh-contoh warna cat tembok, bahkan nyobain warna-warna tersebut secara virtual buat ngeliat apakah bakal cocok sama kamar lo. Dan nggak jarang lo sampe ngobrol sama banyak orang untuk menentukan cat mana yang paling bagus. Kalau dipikir-pikir ya, itu kan ribet banget kalau cuman untuk urusan milih cat kamar aja?
Hal yang sama juga terjadi untuk keputusan besar yang harus lo ambil. Seringkali lo ngerasa keputusan ini gede banget, membuat lo mikirin ini lama banget. Tapi kadang, lo nggak bisa ngeliat pilihan-pilihan lain yang tersedia yang sebenernya lebih simple untuk lo ambil.
Baca Juga: Make Up Ezra Miller di Met Gala 2019 Bisa Merusak Otak, Duh!
Misalnya, untuk menentukan tempat kuliah lo bener-bener terfokus dengan riset soal salah satu universitas negeri di Bandung dengan jurusan yang lo pengen banget. Tapi, lo nggak melakukan riset soal jurusan yang sama yang ada di beberapa universitas lain yang sebenernya sama bagusnya dengan universitas yang saat ini sedang lo riset.
Menurut Alice Boyes, sebelum menghabiskan waktu untuk keputusan yang minor, lo harus ngeberesin hal-hal yang besar dulu. Untuk menyelesaikan keputusan besar, lo bisa membagi prosesnya jadi 2 fase. Pertama, lo survey dulu aja pilihan-pilihan yang tersedia.
Pada fase kedua, baru lo pilih mana yang bakalan jadi pilihan lo dengan pertimbangan dari pengetahuan yang lo dapet di fase pertama.
Jangan takut untuk nanya ke orang lain
Biasanya orang dengan kecemasan berlebih suka mikiran soal ancaman dan segala hal yang bisa terjadi dengan buruk. Walaupun hal-hal tersebut mungkin terjadi, itu nggak selamanya bakalan jadi yang pasti terjadi.
Hal ini membuat banyak orang dengan kecemasan berlebih merasa takut untuk ngomongin soal ketakutannya ini pada orang lain. Bahkan untuk sekadar minta saran. Padahal, minta saran ke orang yang lebih mengerti soal hal yang lo takutin ada baiknya untuk lo lakukan, lho.
Menurut Alice Boyes, kalau lo nggak melakukan ini, lo bakalan kehilangan kesempatan untuk mendapatkan kepastian atau bahkan sekadar rasa tenang dari orang yang lo mintai pendapatnya.
Melakukan persiapan yang berlebihan juga gapapa, kok
Tiap mau ujian akhir, jujur deh lo pasti ngerasain kecemasan yang parah banget. Ketakuran nggak bisa jawab pertanyaan, dan nggak bisa menyelesaikan ujian. Apalagi kalau ujian akhir lo bentuknya oral tes gitu, ngobrol face to face sama pengujinya. Duh, berabe deh.
Menurut Alice Boyes, hal itu wajar kok. Karena menurutnya, dalam beberapa situasi kecemasan, kemampuan berpikir kita bakalan turun sekitar 25% dari biasanya. Dan ini yang bakalan bikin pikiran lo rada kacau sedikit aja.
Solusinya simple sob, lo bisa melakukan persiapan yang berlebihan sebelum ujian untuk memastikan dan menenangkan diri lo bahwa lo akan bisa melalui ini. Dan saat ujian, lo bisa mengambil napas yang agak panjang dan pelan, terus berhenti sebentar sebelum menjawab pertanyaan.
Ini untuk memastikan bahwa tekanan untuk menjawab pertanyaan nggak bikin lo terburu-buru untuk menjawabnya dan berujung pada aspek penting dari pertanyaan yang diajukan yang sebenernya jadi fokus utama penguji lo.
Jadi pastikan kalau lo bener-bener menganalisis pertanyaan yang diajukan sebelum terburu-buru menjawab ya, sob.
Coba deh sabar sama diri sendiri. Nggak usah terburu-buru dalam melakukan sesuatu. Coba konsentrasi pada detail, dan pisahkan tugas yang membutuhkan konsentrasi tinggi dan yang nggak. Semoga kecemasan yang lo alami nggak akan lagi jadi masalah ya! (*)