HAI-Online.com -Beberapa waktu belakangan, pengguna media sosial tengah dibuat geram dengan aksi dua orang remaja cewek yang secara sengaja mengobrak-abrik minuman di dalam kulkas showcase sebuah minimarket.
Dalam video yang dibagikan oleh akun Instagram @pekalonganinfo, terlihat dua orang cewek sengaja mengobrak-abrik minuman kemasan yang sudah tertata rapi sambil tertawa, tanpa mempedulikan kerja keras karyawan minimarket.
Baca Juga: Dedikasi Tinggi, Guru Ini Rela Tempuh 135 km Setiap Hari Tuk Mengajar
"Kelakuan anak jaman sekarang ini sangat tidak patut ditiru. Dua orang perempuan mengobrak-abrik minuman yang sudah tertata rapih di dalam showcase di sebuah minimarket. Tolong hargai pekerjaan para karyawan minimarket," tulis @pekalonganinfo dalam caption video.
Sontak aksi kedua cewek dalam video itu pun kemudian langsung dibanjiri kecaman oleh para pengguna Instagram, salah satunya akun @dindansft yang merasa kasihan dengan karyawan di minimarket tersebut.
Baca Juga : Sweater Kurt Cobain Saat Pemotretan Dilelang Mulai dari Rp 1 Miliar
"Sedih ih, beresin barang rapiin barang teh cape malah diacak-acak," tulis @dindansft dalam kolom komentar.
Sehari setelah video tersebut viral, akun @pekalonganinfo kembali mengunggah video, kali ini menunjukkan dua remaja cewek yang diketahui masih duduk di bangku SMP tersebut sedang diinterogasi setelah aksinya terpergok karyawan minimarket.
"Umurnya berapa sih? Berapa umurnya? Tiga belas, masih SMP ya. Belum pernah kerja ya? Ya, gini aja nanti rasain kalau udah punya kerja, nanti gimana rasanya," ujar si perekam video.
Lebih lanjut, dalam caption video disebutkan bahwa kedua pelaku telah mengakui dan meminta maaf atas perbuatannya, dan sudah dimaafkan oleh karyawan yang bekerja di minimarket tersebut.
"Pelaku yang mengacak-acak minuman sampai berantakan di sebuah minimarket sudah meminta maaf, sambil menangis mereka mengakui perbuatannya kepada karyawan di minimarket tersebut. Dan Mereka Sudah di maafkan," terang @pekalonganinfo.
Jangan ditiru ya sob! Semoga lewat video ini kita nggak melakukan tindakan serupa ke depan, dan bisa lebih belajar untuk menghargai usaha orang lain. (*)