5 Legenda Sepak Bola yang Dicampakkan Klub yang Mereka Bela Bertahun-tahun

Minggu, 12 Mei 2019 | 18:00
Iker Casillas Instagram

Iker Casillas

HAI-Online.com - Bola itu bundar, begitu pundalam dunia sepak bola, apa pun bisa terjadi. Ungkapan itu seenggaknya ngasih tahu kalo sepak bola itu dunia yang dinamis. Bisa jaya di masa kini, belum tentu mujur di masa depan. Ada bintang yang pensiun, ada juga wonderkid yang lagi naik daun. Nggak jarang juga bintang yang pensiun dikasih 'embel-embel' legenda.

Tapi dikasih label 'legenda' ternyata nggak selamanya ngasih jaminan rasa aman. Nggak jarang juga, legenda gampang dicampakkan oleh klub. Apalagi kalo klub itu udah punya pengganti yang lebih keren. Pribahasanya, abis manis sepah dibuanglah.

Hal tersebut seenggak dirasain sama para pemain ini. Dilansir dari berbagai sumber, ini dia 5 legenda sepakbola yang dicampakkan oleh timnya. Tega banget!

Baca Juga : Bocah Korban Tsunami Palu Jadi Maskot Saat Manchester City Tanding

1. Alessandro Del Piero

Juventus beruntung banget bisa nemuin talenta luar biasa Del Piero di Padova, klub Serie B Italia. Direkrut pada 1993, Del Piero langsung jadi Pangeran Turin. Gara-gara penampilan baiknya, Del Piero diwarisi nomor 10 milik Roberto Baggio yang memutuskan hengkang. Mempersembahkan enam Scudetto, satu The Big Ears, dan Piala Super Eropa, Del Piero menjadi legenda Juventus dengan caps terbanyak yaitu 705 penampilan.

Bareng Juventus, Del Piero udah nyumbang 290 gol. Sayang, apa yang udah dibuat Del Piero nggak bikin dirinya pensiun di Juventus atau masuk jajaran kepelatihan. Si Nyonya Tua "mencampakkan" Del Piero ke tim Liga Australia, Sidney FC. Sehari sebelum terbang ke Sidney, Del Piero menyampaikan pesan emosial kepada para Juventini.

2. Raul Gonzalez

Pangeran Madrid yang satu ini juga ngalamin hal yang sama. Sosoknya sangat dikagumi oleh para fans Los Blancos. Harusnya total 741 laga dan mencetak 323 gol bagi Los Blancos hingga pengujung kariernya di Madrid jadi sinyal kuat Raul adalah legenda Madrid. Raul bahkan udah mengabdi klub ibukota dari Real Madrid C sampai bisa nembus tim utama.

Enam gelar LA Liga dan tiga trofi UCL harusnya jadi momentum buat ngangkat Raul sebagai legenda Madrid. Apesnya, cedera yang cukup lama bikin Raul 'dibuang' ke Schalke 04 musim 2010-2012. Setelah itu, doi pindah ke Al Sadd pada 2012--2014, dan pensiun di New York Cosmos pada 2015.

3. Iker Casillas

Nasib Raul, setali tiga uang sama Iker Casillas. Bayangin, 25 tahun mengabdi Real Madrid dari akademi junior, Iker Casillas dicampakkan dengan mudahnya. Perseteruannya dengan Jose Mourinho jadi sumber masalah kenapa Casillas dibuang oleh Madrid. Padahal yang namanya Casillas, mah, udah kenyang sama banyak prestasi.

Casillas udah ngoleksi 1 Piala Dunia, 2 Euro, 3 Liga Champions, 5 La Liga, dan banyak gelar individu lainnya. Apa itu masih kurang? Nyatanya kurang buat klub seambisius Real Madrid. Dalam perpisahannya ke FC Porto, lewat press conference Casillas mengungkapkan kecintaan dan kesedihan yang mendalam terhadap Real Madrid.

"Di atas segalanya, lebih dikenang sebagai kiper hebat atau kiper buruk, saya berharap dikenang sebagai seseorang yang baik. Hala Madrid," ucap Casillas sambil meneteskan air mata.

4. Pele

Pemilik nama asli Edson Arantes do Nascimento ini adalah legenda hidup Timnas Brasil dan Santos. Tapi, Pele seperti nggak dapat perlakuan yang semestinya, terutama oleh Santos, meski segudang prestasi dan gelar telah dipersembahkannya. Pele tehitung bermain buat Santos sejak 1956 sampai 1974 dengan 638 caps dan 619 gol. Pele mempersembahkan enam gelar liga, dua Piala Libertadores, dan masih banyak lagi.

Mendekati masa pensiun Pele nggak dapat perlakuan istimewa apa pun, kayak masuk jajaran kepelatihan, management klub atau apa pun. Karena kecewa, Pele mutusin buat gabung ke New York Cosmos di Liga Amerika sembari nunggu pensiun.

5. Gabriel Batistuta

Nasib apes juga dialami pemain bermana lengkap Gabriel Omar Batistuta. Striker yang terkenal dengan tembakan roketnya ini punya andil bawa La Viola promosi ke Serie-A usai juara Serie-B pada 1993 -1994. Batistuta yang ngumpulin 269 laga dan mencetak 168 gol bahkan mempersembahkan gelar Coppa Italia 1995/1996 dan Piala Super Italia 1996. Jangan lupa, Batigol udah bikin Fiorentina bisa main di Liga Champions dan Piala Winners.

Publik Firenze sampe bikin patung di pinggir lapangan Stadion Artemio Franchi atas jasa Batigol buat klub yang identik dengan warna ungu itu. Namun, Batigol nggak dapet perlakuan yang semestinya dari pihak Fiorentina. Cedera yang bikin doi absen lebih dari sebulan, jadi penyebab pelatih baru Giovanni Trapattoni punya pikiran nggak mau pake jasa Batigol.

Alhasil Batistuta pun dibuang ke AS Roma. Harusnya Fiorentina nyesel setengah mati. Ketika Batistuta ke klub ibukota, AS Roma berhasil meraih Scudetto, gelar yang idam-idamin Fiorentina sejak masuk ke Serie A.

Tag

Editor : Alvin Bahar