HAI-Online.com - Kebanyakan orang selama ini memilih untuk memarkirkan mobil ditempat terbuka dengan alasan supaya lebih praktis ketika ingin pergi ataupun keluar gedung, padahal kebiasaan tersebut memberikan dampak buruk bagibeberapa bagian kendaraan.
Nggak cuma mempengaruhi eksterior seperti cat ataupun wiper, memarkirkan mobil di ruangan terbukayang mendapat paparan langsung langsung panas matahari ternyata juga berpengaruh pada bagian interior.
Menurut penjelasan Toni dari Difa Plafon MGK Kemayoran, kebiasaan memarkir mobil di ruang terbuka bisa mempengaruhi busa langit-langit atau plafon.
"Parkir di luar ruang juga pengaruh ke bagian interior. Salah satunya kondisi plafon atau langit-langit kabin mobil," ujar Toni seperti yang dikutip HAI dari Kompas.com.
Baca Juga : Dikira Sehat, 4 Makanan Ini Ternyata Beri Pengaruh Buruk Bagi Tubuh
Tingginya suhu di luar ruangan dan sering berubah-ubah secara perlahan akan membuat busa plafon rusak dengan sejumlah tanda di antaranya mengeras, terlihat rontok, hingga terlihat mengempis turun ke bawah.
Lebih lanjut, Toni mengatakan kalau kondisi ini biasa ditemui pada mobil yang berusia tiga tahun ke atas, dan yang paling terasa adalah merek-merek keluaran Eropa.
"Mobil Eropa itu tiga tahun sudah terlihat plafonnya menurun. Lima tahun, plafonnya terlihat mengendur. Mobil Jepang justru lebih awet," jelasnya.
Sementara itu, perbaikan plafon bergantung pada kesediaan bahan pelapis plafon dan tingkat kesulitan model atap kendaraan, contohnya apabila atap memiliki fitur sunroof atau panoramic roof yang bisa terbuka, perbaikan busa plafon bisa memakan waktu satu minggu.
"Kalau sedan biasa, terlebih sedan sport yang luas atapnya kecil, bisa cuma sehari. Tentu dengan catatan bahan yang diinginkan ada. Mobil Eropa terkadang kesulitannya menemukan bahan original atau bahan yang menyerupai ori-nya," tutupnya. (*)