Sutradara Kucumbu Tubuh Indahku Tolak Dihakimi Massa yang Belum Nonton Filmnya!

Jumat, 26 April 2019 | 12:47
Fourcolours Films

Poster film 'Kucumbu Tubuh Indahku'

HAI-online.com -Film 'Kucumbu Tubuh Indahku' yang dirilis pada 18 April lalu menuai kontroversi dari sejumlah pihak karena dianggap memuat konten penyimpangan sosial.

Sejumlah petisi menentang dan memboikot film tersebut untuk ditayangkan di beberapa kota di Indonesia pun bermunculan di media sosial.

Pemerintah Kota Depok menerbitkan surat keberatan dan meminta penayangan film berjudul Kucumbu Tubuh Indahku dihentikan di bioskop yang ada di Kota Depok.

Menanggapi hal ini, Garin Nugroho sang sutradaraKucumbu Tubuh Indahkuakhirnya buka suara dengan memberikan pernyataan di akun media sosial miliknya.

Baca Juga : Kehebatan Visual Film Avengers: Endgame Ternyata Bikinan Denny Ertanto, Orang Indonesia!

Menurutnya, petisi yang dibuat untuk menentang filmnya tersebut seperti penghakiman sepihak masyarakat tanpa adanya ruang dialog.

"Gejala ini menunjukkan media sosial telah menjadi medium penghakiman massal tanpa proses keadilan, melahirkan anarkisme. Bagi saya, anarkisme masa tanpa proses dialog ini akan mematikan daya pikir terbuka serta kualitas warga bangsa," tulisGarin Nugroho.

Garin menambakan, petisi tersebut seolah-olah menurunkan daya kerja dan mengancam kebebasan untuk hidup bersama tanpa adanya diskriminasi dan kekerasan.

Garin mengaku amat prihatin, dengan menjamurnya penghakiman massal sepihak tanpa adanya proses keadilan.

Baca Juga : Fix untuk Film Avengers: Endgame Nggak Ada After-Credit, Biar Penonton Cepetan Keluar Nih?

"Bagi saya, kehendak atas keadilan dan kehendak untuk hidup bersama dalam keberagaman tanpa diskriminasi dan kekerasan tidak akan pernah mati dan dibungkam oleh apapun, baik senjata hingga anarkisme massa tanpa proses berkeadilan," ujar Garin.

Film Kucumbu Tubuh Indahku menceritakan tentang penari Lengger bernama Juno. Juno kecil diperankan oleh Raditya Evandra, sedangkan Juno remaja diperankan oleh Muhammad Khan.

Juno yang sejak kecil ditinggal ayahnya tersebut bergabung dengan sanggar tari Lengger Lanang. Tanpa diduga, tarian itu membuatnya menapaki perjalanan hidup yang berliku.

Sampai pada akhirnya, Juno bisa memahami dan menerima keindahan hidup sebagai seorang penari Lengger.

Baca Juga : Bikin Iri, Chandra Liow Ketemu Langsung dan Foto Bareng Seleb Hollywood di World Premier Endgame

Tari Lengger Lanang sendiri merupakan budaya asli Indonesia yang berasal dari Banyumas. Penarinya diharuskan menampilkan sisi maskulin dan feminin dalam satu tubuh. Biasanya tarian itu dipentaskan lelaki yang pada keseharian mengubah diri jadi perempuan.Artikel ini telah tayang diKompas.comdengan judul "Film Kucumbu Tubuh Indahku Tuai Kontroversi, Garin Nugroho Buka Suara".

Tag

Editor : Al Sobry

Sumber Kompas.com