Ngaku Dilecehkan Sama Kepala Sekolah, Pelajar Cewek Ini Dibakar Hingga Tewas

Senin, 22 April 2019 | 13:00
iStockphoto

Ilustrasi

HAI-ONLINE.COM - Seorang pelajar cewek berusia 19 tahun bernama Nusrat Jahan Rafi meninggal dunia setelah dibakar hidup-hidup oleh lima pelajar lainnya di bagian atas gedung sekolahnya.

Hal ini terjadi di Bangladesh pada 6 April silam di sebuah kota bernama Feni. Ceritanya bermula pada 27 Maret, ketika Nusrat merasa dilecehkan secara seksual oleh kepala sekolahnya yang menyentuh badannya.

Kala itu, ia dipanggil ke kantor kepala sekolahnya, di mana ia merasa disentuh di area-area yang nggak lazim. Karena takut akan terjadi hal-hal yang nggak diinginkan, ia langsung kabur dari ruangan itu untuk mencari perlindungan.

Merasa nggak terima, Nusrat langsung ke kantor polisi bersama keluarganya dan langsung melaporkan apa yang dilakukan oleh kepala sekolahnya. Namun di sana, ada petugas kepolisian yang merekam Nusrat menggunakan smartphone-nya.

Baca Juga : Waspada Penipuan Lelang Motor Bekas Murah: Di Instagram Ada Lokasi Diler, Pas Didatangi Ternyata Alamat Palsu

Nusrat merasa ketakutan kalau video itu bakal viral. Namun petugas kepolisian itu menenangkan Nusrat. Nggak lama setelah itu, video tersebut diunggah ke media sosial.

Di hari yang sama, kepala sekolah itu langsung ditangkap polisi. Akan tetapi, secara mengejutkan, warga lokal protes meminta kepala sekolah itu dibebaskan. Sebagaimana yang diberitakan World of Buzz, protes itu dipercaya telah diinisiasikan oleh 2 pelajar cowok. Bahkan masyarakat setempat malah menyalahkan Nusrat akan hal yang terjadi.

Sebelas hari setelah peristiwa kekerasan seksual terjadi, ia kembali ke sekolah. Sebenarnya, sang kakak sudah merasa takut kalau Nusrat bakal diperlakukan dengan tidak baik di sekolah setelah apa yang terjadi.

Benar saja, Nusrat dipancing untuk naik ke lantai teratas dari gedung sekolahnya, di mana sudah ada 5 pelajar lainnya yang menunggu kedatangannya.

Mereka meminta Nusrat untuk menarik tuntutan yang ia layangkan kepada kepala sekolah agar sang kepala sekolah bisa keluar dari penjara. Namun, Nusrat menolaknya.

Baca Juga : Kisah Unik Supir NCT di Indonesia: Ngefans Sama Jaemin dan Jeno, Kangen Satu Mobil Lagi

Secara nggak disangka, para pelajar yang mengerubungi Nusrat langsung membaluri tubuh Nusrat dengan minyak dan membakarnya.

Kepolisian setempat mengonfirmasi kalau para pelajar yang membakar Nusrat ingin membuat kejadian itu seperti bunuh diri.

"Salah satu dari pembunuh memegang kepala Nusrat, jadi minyak itu nggak tumpah ke atas, dan itulah mengapa kepala Nusrat nggak terbakar," ujar Banaj Kumar, salah satu petugas keamanan di sana.

Nusrat sebenarnya sudah dilarikan ke rumah sakit, bahkan, ketika ia berada di mobil ambulans, ia mengatakan hal ini:

"Kepala sekolah itu menyentuhku, aku akan melawan hal kriminal ini sampai nafas terakhirku."

Setelah berjuang selama beberapa hari di rumah sakit, Nusrat meninggal pada 10 April. Ribuan orang datang ke acara pemakamannya. Mereka menunjukkan rasa murka terhadap pihak keamanan dan pemerintah yang nggak mau menangani kasus ini secara serius.

Baca Juga : Ngajarin Mahasiswa bikin Narkoba, Profesor ini Terancam Masuk Penjara!

Menanggapi hal ini, Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina telah bertemu dengan keluarga korban dan menegaskan kalau kasus ini akan diselesaikan sampai keadilan didapatkan.

Polisi telah menangkap 15 oran gyang terlibat dalam kasus ini.

Rest in peace, Nusrat. Perjuanganmu dalam mempertahankan harga diri sebagai seorang wanita akan selalu dikenang.

Editor : Alvin Bahar

Sumber : World of Buzz

Baca Lainnya