HAI-Online.com -Beberapa waktu belakangan, pengguna media sosial, khususnya Twitter, tengah ramai membicarakan cuitan akun @ririnyz yang mengaku bahwaterkejut mengetahui adanya Tugu Photocopy di kampung halamannya, Sumatera Barat.
Dalam cuitannya, @ririyinz mengaku bahwa dia sudah menyadari bahwa mayoritas pemilik bisnis photocopy merupakan perantau dari Sumatera Barat, namun nggak tahu kalau sampai dibuatkan monumennya.
"YA ALLAH MONANGIS TERNYATA BENERAN ADA TUGU FOTOKOPI DI KAMPUNG AWAK," tulisnya sambil mengunggah sejumlah foto dari Tugu Photocopy.
Lalu, bagaimana sih awal mulanya sampai bisa dibangun Monumen Photocopy di sana? Apa alasan orang-orang sekitar membangun Tugu Photocopy?
Baca Juga : Viral, Kisah Driver Grab yang Rela Nyebur Got Demi Selamatkan Anak Kucing
Seperti yang dilansir HAI dariKompasiana, pembangunan Tugu Photocopy sendiri bermula saat 30 persen masyarakat Nagari Atar lebih memilih hidup merantau, yang mana 90 persen di antaranya menggantungkan hidup dari usaha photocopy.
Menurut pengakuan dari Amir Syarifudin selaku Wali Nagari Atar, para perantau memiliki peranan sangat besar karena penghasilan yang didapat dari usaha photocopy mereka biasanya disisihkan sebagian untuk membangun kampung halaman.
"Jika mereka sukses, mereka membawa anak kemenakan merantau dan mengembangkan bisnis Photocopy bahkan mereka tidak segan segan membantu membiayai modal anak kemenakan tersebut, bisa sukses," ujar Amir.
Atas jasa itu lah, para perantau yang tergabung dalam Ikatan Warga Atar (IWATAR) kemudian ingin mengabadikan hal tersebut, yang akhirnya memprakarsai pembangunan Tugu Photocopy.
"Tugu ini dibangun sebagai lambang dan pemersatu para perantau yang tersebar di pulau jawa dan sumatera yang membuka usaha Photocopy dengan penduduk di kampung,” terangnya lebih lanjut.
Selain itu, adanya Tugu Photocopy diharapkan agar masyarakat Atar yang hidup di tanah rantau tetap ingat terhadap kampung halaman mereka.
"Kami berharap sangat kepada seluruh masyarakat atar yang ada di rantau, supaya sekali-kali pulang dan mengabdilah untuk kampung halaman.Jan lupo kacang ka kuliknyo," ujar Haji Yuskar, tokoh masyarakat yang pertama kali membuka bisnis photocopy di Bandung pada tahun 1974.
Wah, ternyata dalam juga ya sob tujuan dari pembangunan Tugu Photocopy! Kalian sendiri gimana, termasuk yang udah tahu atau belum kalau Tugu Photocopy itu beneran ada? (*)