3 Kisah Mengerikan Para Manusia yang Mengapung di Lautan Selama Berbulan-bulan

Selasa, 09 April 2019 | 14:30
Wikimedia

Ilustrasi

HAI-ONLINE.COM - Laut merupakan salah satu keindahan alam yang bisa kita datangi. Di Indonesia saja, banyak banget laut-laut nan indah dengan air yang biru, mengajak kita untuk menyelaminya.

Namun jangan salah, laut merupakan salah satu tempat di mana kamu harus bisa menjaga diri agar tidak melampaui batas. Pasalnya, laut sangatlah "kuat".

Baca Juga : Driver Ojek Online Meninggal Usai Kejar dan Tabrak Pelaku Begal Hingga Tewas

Dalam artikel ini, HAI ingin ngasih tau kamu tentang 3 kisah dari orang-orang yang mengapung di lautan selama berbulan-bulan, tanpa perahu, dan tanpa makanan instan.

Mereka harus mencari makanan sendiri, mulai dari menunggu hujan untuk air bersih, hingga menyelamatkan diri dari hiu-hiu yang siap menyantap mereka.

1. Poon Lim (133 Hari di Tengah Laut)

Poon Lim merupakan salah satu karyawan yang berkerja di perahu Ben Lomond. Pada tahun 1942, perahu itu ditenggelamkan oleh U-Boat milik Jerman. Poon Lim adalah satu-satunya yang selamat.

Ia pun mengapung di laut selama 2 jam, sampai akhirnya ia melihat perahu rakit kecil yang berisikan biskuit, cokelat, gula, flare, lampu dan 40 liter air bersih.

Dengan persediaan itu, ia bisa bertahan hidup, namun, ketika persediaannya sudah abis, Poon mengaku harus menangkap burung, ikan, dan bahkan hiu untuk dimakan.

Ia meminum air yang turun dari hujan juga, walau terkadang ia juga harus meminum darah dari burung dan ikan yang ia bunuh.

Poon bertahan selama 133 hari di tengah laut sampai akhirnya ada nelayan asal Brasil yang menemukannya. Ia mendapatkan penghargaan dari King George VI dan Royal Navy karena pengalamannya di tengah laut untuk bertahan hidup.

Ia kemudian pergi ke Amerika Serikat untuk tinggal di sana.

2. Jose Salvador Alvarenga (438 Hari di Tengah Laut)

Pada 2012, Jose Salvador Alvarenga dan Ezequiel Cordoba pergi ke laut untuk mencari ikan. Seharusnya, mereka hanya menghabiskan waktu 30 jam aja di laut, namun ternyata, mereka harus menghabiskan waktu sampai 1 tahun lebih.

Kala itu, perahu yang mereka tumpangi harus tersapu oleh ombak besar. Akhirnya, seluruh makanan dan peralatan memancing mereka hilang. Mesin perahu dan radionya sudah tidak berfungsi. Banyak orang yang mengira keduanya telah meninggal.

Keduanya bertahan hidup, bahkan Cordoba harus memakan burung di mana ada daging ular beracun di dalamnya. Ia trauma memakan burung, jadi ia lebih memakan ikan saja.

Cordoba mulai berhalusinasi di hari ketiga. Ia kehilangan berat badan. Ia bahkan meminta Alvarenga untuk nggak memakannya kalau dia meninggal. Ia bahkan kepikiran untuk bunuh diri dengan cara melompat ke laut penuh dengan hiu.

Namun sayang, dirinya harus meninggal pada haru ke-118.

Setelah hampir 14 bulan berada di laut, pada 30 Januari 2014, Alvarenga berhasil terbawa ke Marshall Islands. Banyak orang yang nggak percaya dengan ceritanya.

3. Vidana, Rendon, dan Ordonez (285 Hari di Tengah Laut)

Pada 2005, 5 orang pria pergi ke laut dari Meksiko. Mereka sedang ingin memancing ikan. Namun sayang, perahu yang mereka tumpangi harus "bertemu" dengan cuaca buruk. Akhirnya, mesin kapal mereka rusak, bensin pun habis.

Tiga orang dari mereka, Vidana, Rendon, dan Ordonez selamat karena mereka mau makan daging mentah dari ikan dan burung, sedangkan dua orang lainnya harus meninggal karena mereka menolak makan daging mentah.

Pada 2006, mereka ditemukan oleh perahu para nelayan di dekat Marshall Islands. Namun sayang, ketika mereka sampai ke rumah, mereka dituduh telah memakan badan dari 2 temannya yang meninggal.

Tag

Editor : Alvin Bahar