Dianggap Pindah Tempat, Pohon di Pakistan Ditahan dan Dirantai Selama Lebih dari 120 Tahun

Rabu, 27 Maret 2019 | 20:00
Daily Sabah

Pohon di Paskitan yang ditahan dan dirantai

HAI-online.com -DiPakistan, ada sebuahpohonyang ditahandan rantai selama lebih dari 120 tahun. Pohon ini nggak cuma sekedar diikat dengan rantai, namun adacerita unik di baliknya.

MenurutDaily Sabah, sekitar 121 tahun lalu, tepatnya pada 1898 seorangperwiraInggris,James Squid menahan sebuahpohon Banyandi Landi Kotal, sebuah kota dekat perbatasan Torkhan.

Hal itu dijelaskan olehwarga sekitar bernama Islam Khan Shinwari, kepala suku Khogikheil yang berusia 60 tahun.

Dia mengatakan, "Kakekku, Fateh Khan Shinwari mengatakan bahwa perwira tentara Inggris James adalah orang yang kejam yang merantai pohon ini pada tahun 1898."

Baca Juga : Bukan Mitos, Ternyata Biji Buah di Perut Orang Meninggal Bisa Tumbuh Jadi Pohon

Shinwari mengatakan bahwa tempat di mana pohon tersebut berada saat ini dulunya adalahmilik leluhurnya.

Namun, pada saat itu tentara Inggris mengambil tanah itu secara paksa dari keluarganya dan membangun semua mess perwira di sana.

Kemudian perwira James Squid yang sedang mabuk menahanpohon tersebut dan merantainya dengan alasan bahwa pohon itu telah berpindah dari tempat aslinya.

Kisah ini juga dapat dilihat pada sebuah papan yang ada di pohon tersebut, bunyinya: "Aku ditahan. Suatu malam seorang perwira Inggris yang mabuk berat berpikir bahwaaku telahberpindah daritempatasliku dan memerintahkan seorang sersan untuk menahanku sampai sekarang."

Baca Juga : Udah Tau Buah Ceplukan? Dulu Dicampakkan, Sekarang Jadi buruan. Sekilo Rp 500 ribu

Seiring berjalannya waktu, pohon tersebut tetap dirantai dan dibiarkanseperti ituuntuk menunjukkan kekejaman penindasanyang pernah dilakukan kolonial Inggris pada masa itu.

Pohon itu, yang sekarang berada di pangkalan militer Landi Kotal milik Angkatan Darat Pakistan, tetap menjadi daya tarik bagi wisatawan, orang asing dan penduduk setempat.

Editor : Alvin Bahar

Sumber : Intisari, Daily Sabah

Baca Lainnya