HAI-Online.com -Nggak bisa dipungkiri, dalam beberapa tahun terakhir YouTube menjadi salah satu tempat yang dijadikanbanyak orang untuk meraup pundi-pundi uang, termasuk bagi pemilik kanal Fantastic Adventures.
Memiliki lebih dari 700 ribu subscribers dan 242 juta views, kanal yang menyajikan konten-konten bergenre komedi anak tersebut diketahui bisa mengantongi penghasilan sebesar 20 ribu dolar AS (283 juta rupiah) untuk tiap video sponsor.
Namun sayang, di balik besarnya penghasilan dan keceriaan anak-anak yang ada di dalam setiap video Fantastic Adventures, kanal milik Machelle, Logan, dan Ryan Hackney tersebutdiduga telah menyiksa ketujuh anak adopsi mereka demi kepentingan membuat konten.
Seperti yang dikutip HAI dari The Guardian, keluarga Hackney diketahui seringmelakukan tindak kekerasan kepada ketujuh anak tersebut dengan cara diberi semprotan merica, dikunci di dalam lemari ataupun kamar mandi,dan bahkan dipukuli.
Baca Juga : Vokalis Pertama Slipknot Ngaku Kalo Dirinya Ogah Gabung Ke Band Lagi
Menurut keterangan pihak kepolisian, hukuman-hukuman itu diterapkan ketika anak-anak adopsi dari keluarga Hackney nggak tampil dengan baik,lupa dengan jalan cerita, ataupun membuat kesalahan dalam proses pembuatan video.
Selain itu, salah satu dari ketujuh anak tersebut mengatakan bahwa dirinya sedang menerima hukuman nggak boleh makan selama dua hari sebelum akhirnya polisi melakukan penangkapan terhadap para pelaku.
"Petugas menemukan bahwa enam dari ketujuh anak adopsi mereka mengalami malnutrisi dan memiliki berat badan di bawah rata-rata. Wajah mereka pucat, dan ada lingkaran hitam di sekitar mata. Mereka juga mengaku kelaparan dan haus," ujar salah seorang petugas.
Keluarga Hackney, pemilik kanal Fantastic Adventures yang ditangkap pihak kepolisian.
Kini, ketiga pelaku telah berhasil diamankan oleh kepolisian, dan pihak YouTube akhirnya memilih untuk menyetop penghasilan serta menghapus kanal Fantastic Adventures dari situs mereka.
Parah sih, demi menghasilkan duit sampai tega buat menyiksa anak-anaknya! Semoga kejadian serupa nggak kembali terulang ya sob ke depannya. (*)