HAI-Online.com -Hendry Sasmitapura, pemilikbrand Pot Meets Pop (PMP) awalnya sama sekali nggak nyangka kalau brand miliknya itu bakalan bisa kerja sama bareng jaringan ritel besar di Amerika Serikat, Urban Outfitters (UO). Akhir Juni 2018, di acara Agenda Show, di Long Beach, Amerika Serikat, jadi pintu masuk buat Hendry menjalin kerja sama yang keren banget ini.
Saat acara Agenda Show ini, pihak buyer dari UO mengaku tertarik sama beberapa produk yang dibawa PMP sebagai perwakilan Indonesia. Mereka bertukar kartu nama, dan berjanji untuk saling mengontak.
UO sendiri adalah perusahaan ritel multinasional AS yang menyediakan barang-barang kebutuhan lifestyle. Kantor pusatnya ada di Philadephia, Pennsylvania. Dan mereka punya jaringan yang tersebar luar di Amerika Serikat dan dunia.
Mungkin hal inilah yang bikin Hendry agak nggak terlalu berharap untuk bisa beneran kerja bareng UO. Tapi, sepulangnya ke Indonesia, Hendry pun ngirim email ke UO untuk follow up kemungkinan kerja sama mereka, tapi nggak dibalas.
"Mungkin perlu perjuangan lebih. Coba lagi deh email sekali lagi, ternyata dibales. Itu pun setelah beberapa minggu," kata Hendry dilansir dari Kompas.com.
Baik PMP dan UO pun saling berbalasan email, dan akhirnya dapat kata sepakat untuk kerja sama. UO tertarik membeli sekitar 350 pieces dari 15 artikel yang PMP pajang saat acara Agenda Show kemarin.
Cowok asal Bandung ini berharap kerja sama dengan UO ini bisa berlangsung panjang. Pasalnya, susah banget sob untuk bisa jadi vendor UO. Selain prosesnya ribet, Hendry juga harus daftar jadi vendor. Dan UO juga bener-bener detail.
"Misalnya di care label, keterangan bahan harus ada 5 bahasa. Lalu sistem barcode, packaging, hingga box pengirimannya sangat detail."
Produk Terpilih
Salah satu koleksi colorful PMP yang diminati Urban Outfitters
Produk yang dipilih UO ada 15 artikel spring/summer 2019 PMP. Koleksi ini punya warna yang colorful. Misalnya, atasan dan bawahan berwarna kuning yang ternyata diminati banget sama UO. Hal ini unik, mengingat PMP nggak pernah berani untuk bikin pakaian warna kuning, katanya sih berisiko banget.
Selain produk colorful itu, UO juga memilih pakaian berbahan denim, kaus, dan beberapa desain lainnya. Untuk harga kaus dijual dengan harga $32, jins $95-135, dan jaket $100. Sayangnya, produk-produk yang masuk ke UO belum dijual di Indonesia. Produk-produk tersebut baru akan diluncurkan pada akhir Maret atau awal April tahun ini.
Berawal Dari Iseng
Salah satu koleksi kemeja spring/summer 2019 yang dibawa Pot Meets Pop ke Agenda Show
Awal mula PMP bisa ikutan present produk mereka di Agenda Show ini sebenernya iseng doang, sob. Kata Hendry, dirinya dikasih tahu teman bahwa Bekraf sedang open call untuk lpcal brand bisa tampil di Agenda Show. Hendry pun iseng mendaftar.
Tapi, Hendry tetep merasa percaya diri bahwa PMP bisa lolos seleksi jadi 5 terbaik karena menurut dia, PMP adalah salah satu market leader untuk brand local denim di Indonesia.
Nggak disangka, PMP ternyata lolos kurasi I, II, dan III hingga akhirnya dipanggil ke Jakarta. Dan dalam kurun waktu 2 bulan, PMP harus bisa nyiapin koleksi terbaru.
"Sistem Agenda Show itu present upcoming collection. Kita harus present koleksi yang akan datang," kata cowok lulusan Kuala Lumpur Metropolitan University College ini.
Untuk desain yang dibawa total ada 30 artikel, ada yang yang merupakan desain lama yang diaplikasikan dengan material dan warna baru. Tapi ada juga desain yang emang bener-bener baru.
PMP pun berhasil mengalahkan 121 peserta lainnya dan jadi 1 dari 5 wakil Indonesia di acara Agenda Show yang dilaksanakan selama 3 hari ini. Dalam kegiatan ini, para buyer bisa langsung ketemu sama para peserta pameran yang emang lagi cari peluang untuk melebarkan pemasaran ke pasar internasional. (*)