Hacker Pakistan Jual Jutaan Akun di Bukalapak dan Youthmanual dengan Harga Tinggi?

Senin, 18 Maret 2019 | 15:05
CNET

Ilustrasi hacking

HAI-online.com -Seorang hacker yang menjual hampir890 juta akun online yangdicuri dari 32 situs web populer kini beraksi lagi.

Hacker tersebut sebelumnya menjual akun-akun curian itu dalam3 kesempatan yang berbeda. Lalu kini ia kembali lagi dengan jutaan akun dari6 situ lain yang kemudian dijual di dark web. Dan dua di antaranya adalah situs web dari Indonesia.

Laporan ini diterima lansung olehThe Hacker Newsdarihacker asal Pakistan tersebut, yang punya inisialGnosticplayers.

Iasebelumnya mengklaim telah meretas puluhan situs web populer dari sejumlah perusahaan, yang menurutnya perusahaan-perusahaan itu mungkin nggak tahu kalau kena hack.

Baca Juga : Ada Bahaya Yang Nggak Lo Sadari Dari Spam Iklan di Aplikasi Android. Ini Cara Mencegahnya

Pada kesempatan pertama, ia mencuri 620 juta akun dari 16 situs, lalu di kesempatan kedua 127 akun dari 8 situs, dan di kesempatan ketiga ada 92 juta akun dari 8 situs web.

Sedangkan dalam kesempatan keempat ini ada 27 juta akun yang dicuri dari 6 situsberbeda, termasuk situs Bukalapak dan Youthmanual yang keduanya buatan Indonesia.

Berikut rincianakun yang dicuri dan dijual Gnosticplayers dalam situs Dream Market, dilansir dariThe Hacker News:

Baca Juga : Chatroom Bongkar Kejahatan Seksual Jung Joon Young, Ganjarannya 5 Tahun Penjara!

1. Youthmanual— Platform perkuliahan dan karir di Indonesia — 1.12 juta akun

2. GameSalad— Platform pembelajaran online —1.5 juta akun

3. Bukalapak— Situsbelanjaonlinedari Indonesia — 13 juta akun

4. Lifebear— Notebookonline asalJepang— 3.86 juta akun

5. EstanteVirtual— Toko bukuonline— 5.45 juta akun

6. Coubic— Situs pengatur jadwalonline— 1.5 juta akun

Baca Juga : Facebook, Instagram, dan WhatsApp Down, Begini Penjelasan Facebook

Tiap akun dari situs-situs itu pun dijual dengan harga yang cukup tinggi di Dream Market. Harganya adalah1.2431 Bitcoin atau sekitar $5.000 (sekitar Rp71,1 juta).

Sebagian besar situs yang masuk dalam daftar sebelumnya memang mengaku ada pembobolan dalam jaringan data mereka. Jadi, besar kemungkinan kabar pencurian akun ini benar adanya.

Editor : Al Sobry

Sumber : The Hacker News

Baca Lainnya