Apakah Lo Risih Dengan Typo dan Kesalahan Grammar? Itu Tanda Lo Adalah Introver

Minggu, 10 Maret 2019 | 14:00
iStockphoto

Membaca

HAI-online.com - Pernah nggak sih lo chat sama cewek yang suka ngomentarin cara lo nulis.

Lo: Eh sekarang hari musik national loh. Nonton gigs yuk Dia: ngaco lu. Lo: bener ko. lo g tau? Dia: Tau, sih. Tapi yang bener tuh Hari Musik Nasional. Pake 't' bukan 's'.

Walau chat itu adalah percakapan sehari-hari, si dia suka risih kalau nemu typo dan kalimat yang ambigu.

Wah, kalau gebetan lo tipe seperti itu lo bisa tahu tuh bahwa dia punya kepribadian introver.

Soalnya, berdasarkan studi yang dilakukan oleh ahli bahasa di University of Michigan, ditemukan bahwa di banding orang-orang ekstrover, mereka yang introver itu emang suka terganggu sama salah ketik dan kesalahan grammar.

Penelitian ini dilakuan oleh Julie Bolan dan Robin Queen dengan kasih liat email iklan pencarian teman sekamar ke sejumlah respondennya. Beberapa email ditulis dengan baik, beberapanya lagi sengaja dibuat dengan banyak kesalahan.

Setelah membaca email tersebut, responden ditanya oleh peneliti seberapa kredibelkah email tersebut. Pilihannya tiga: "Penulisnya terlihat terpercaya", "penulisnya terlihat bersahabat", dan "penulisnya layak dipertimbangkan".

Hasilnya, mereka yang introver menilai kalau si penulis email yang banyak typo adalah teman yang nggak baik, karena itulah mereka nggak mau tinggal sekamar dengannya.

Baca Juga : Mengapa Kita Nggak Perlu Takut Dengan Kesendirian, dan Bagaimana Cara Membiasakannya

Lebih lanjut lagi, penelitian juga menunjukkan kalo orang yang ramah itu nggak peduli-pedulia amat sama grammar. Orang yang mudah menerima itu biasanya baik, simpatis, kooperatif dan suka mempertimbangkan. Sementara mereka yang skornya rendah di penerimaan (risih dengan kesalahan) biasanya kurang rasa empati dan lebih mengutamakan kepetingannya dibanding yang lain.

Mengapa kesalahan itu mengganggu banget bagi para introver?

Pertama perlu diketahui juga nih, nggak selamanya orang yang introver itu termasuk orang yang susah nerima (disagreeable).

Robin Queen berasumsi, para introver itu sensitif dengan keramaian. Variasi norma -- seperti pengejaan dan kesalahan grammar -- butuh memprosesan ekstra. Itu bikin mereka bergairah. Menemukan kesalahan bisa bikin meningkatkan gairah mereka sedikit dan membawa mereka ke situasi yang nggak nyaman.

Jenn Granneman penulis buku The Secret Lives of Introverts sudah membuktikan penelitian ini. Kepada sesama introver, dia bertanya, apakah benar typo sangat mengganggu.

"Gue bahkan bisa menemukan typo/kesalahan grammar dari jarak jauh. Itu bisa bikin orang gila, tapi gue nggak bisa memaafkannya," kata Adam, seorang introver.

"Setiap kali gue baca sesuatu dengan penulisan yang buruk dan penulisan kata yang salah, gue ngerasa terganggu dan gue ngerasa kayak tersandung lobang di jalan," kata Mark, introver lainnya.

Wah, wah. Gimana nih para introver? setuju nggak? Dan apakah lo menemukan typo di tulisan ini? Bisa jadi lo introver juga, tuh (*)

Tag

Editor : Rizki Ramadan