Liga Kompas Kacang Garuda U-14 - Lini Belakang yang Membuat Perbedaan

Jumat, 15 Februari 2019 | 08:00
Kompas Nasional

Pemain SSB Bina Taruna Cibubur, Faisal Fatur Rahman (kiri) berebut bola dengan pemain SSB Mandiri Selection, M Nur Nazril Rosnan dalam lanjutan Liga Kompas Gramedia U-14 di GOR Ciracas, Jakarta, Minggu (10/2/2019). Kedua tim bermain imbang 0-0. KOMPAS/HERU SRI KUMORO (KUM) 10-02-2019

HAI-Online.com -SSB Salfas Soccer mempertahankan posisi di puncak klasemen sementara dari kejaran Bina Taruna,setelah berhasil mengatasi Kabomaniapada laga lanjutan pekan ke-24 Liga Kompas Kacang Garuda U-14, Minggu (10/2).

Salfas Soccer sendiri memastikan tiga poin lewat gol semata wayang yang dicetak oleh Ilham Dwiketika pertandingan memasukki menit ke-53.

Sementara ituBina Taruna dipaksa menyerah0-1 dari Ragunan Soccer School lewat gol dari Raychan Adji Pangestu, memanfaatkanpelanggaran kapten Bina Taruna, Qori Kautsar, terhadap Zanadin Fariz di kotak terlarang.

Hingga pekan ke-24 Liga Kompas Kacang Garuda U-14 Salfas berhasil mengoleksi 49 poin, sedangkan Bina Taruna baru mengumpulkan 46 poin.

Baca Juga : Wah, Garuda Select Kalahkan Klub Inggris dengan Skor 8-1!

Pada laga kemarin, lini pertahanan menjadi faktor pembeda bagi kedua kesebelasan yang saat ini tengah bersaing ketat meraih gelar juara tersebut.

Kekalahan yang diderita Bina Taruna disebabkan kesalahan antisipasi pemain belakang mereka dalam menutup pergerakan para pemain Ragunan, hal itu pun diakui Qoriketika mengantisipasi pergerakan Zanadin.

Karena dikenal lincah dan berbahaya, Qori pun nggak membiarkan Zanaddin masuk lebih jauh dan memilih untuk merebut bola yang seharusnya bisa diamankan kiper.

”Saya akui tadi ada salah komunikasi dengan kiper sehingga berujung pelanggaran,” kata Qori.

Meski gagal menempel Salfas di puncak klasemen, Pelatih Bina Taruna Saut LB Tobing meminta para pemainnya segera bangkit dan melupakan kekalahan itu.

Saut sendiri mengaku nggak mengedepankan kemenangan karena hal terpenting baginya adalahterus memberikan kesempatan bermain kepada anak asuhnya dan memoles mereka menjadi pesepak bola profesional di masa mendatang.

”Masih ada enam pertandingan lagi. Masih ada kesempatan mengejar,” ujar Saut.

Baca Juga : Atas Permintaan Ronaldo, Juventus Siap Bayar Salah Seharga Rp 3 T

Di pertandingan lain, kepiawaian pemain Salfas memanfaatkan kecerobohan lini belakang Kabomania berujung manismeskipun sempat dibuat frustrasi menembus pertahanan solid lawan.

Kesempatan bagi Salfas datang 7 menit jelang waktu normal berakhir, ketika sang kapten, Mulkan Hanif mampu memanfaatkan pelanggaran bek Kabomania dengan meneror gawang yang dijaga Kusumandaru Laraspanji.

Sepakan keras Hanif dari luar kotak penalti yang gagal ditangkap secara sempurna oleh Kusumandaru kemudian dimanfaatkan Ilham Dwi untuk mengubah papan skor menjadi 1-0 untuk keunggulan Salfas.

Berbau keberuntungan

Pelatih Salfas, Irwan Salam bersyukur atas hasil yang diperoleh timnya, meskipun dia juga mengakui bahwa gol yang dicetak Ilham Dwi berbau keberuntungan karena kiper lawan salah mengantisipasi bola.

Menurut Irwan, Salfas kesulitan meladeni Kabomania karena tampil tanpa skuad terbaik setelah terpaksa merotasi banyak pemain di sektor belakang karena sejumlah pemain Salfas terkena akumulasi kartu kuning.

Sementara ituHanif mengatakan, ia dan rekan-rekannya termotivasi memetik poin penuh ketika mendengar Bina Taruna dikalahkan Ragunan Soccer School.

”Kami semakin bersemangat meraih hasil positif setelah tahu Bina Taruna tersandung. Kami nggak terbebani, malah termotivasi untuk menang,” tutur Hanif.

Prediksi kalian sendiri gimana nih sob? Kira-kira Salfas mampu tampil konsisten dan meraih gelar juaraLiga Kompas Kacang Garuda U-14 nggak nih? (*)

Editor : Alvin Bahar

Baca Lainnya