HAI-Online.com - Selama ini, pastinya lo sering denger mitos olahraga yang bisa bikin otot melemah, dan susah bikin bugar kalo memulai olahraga lagi.
Tapi, mitos itu kini dibantah dengan temuan dari riset yang telah diterbitkan dalam jurnal Frontiers in Physiology.
Riset ini mengklaim adanya fenomena yang terkenal dengan sebutan memori otot.
Disebutkan, otot menjadi lebih kuat dari yang diperkirakan sebelumnya, dan bahkan dapat membantu mencegah kelemahan di usia tua.
Riset ini ngebuktiin otot yang dibangun pada masa remaja bisa bermanfaat untuk tingkat kebugaran selama bertahun-tahun walaupun lo udah lama nggak aktif berolahraga.
Ini terjadi karena pusat kendali sel, yang dikenal sebagai nukleus, yang diperoleh saat masih muda memungkinkan otot untuk menjadi lebih besar pada tingkat yang lebih cepat, ketika kembali dilatih.
Bahkan, perkembangan otot terebut dapat terjadi setelah sel-sel otot kita menyusut karena nggak digunakan.
Baca Juga : Gara-gara Viral Parkiran Motornya Rapi, SMAN 4 Tangsel Didatengi JKT48
Artinya, setiap orang dapat "menyimpan" pertumbuhan otot ketika kita masih muda. Otot mengandung sel terbesar di tubuh.
Sel-sel itu bergabung bersama dan membentuk jenis jaringan yang disebut syncytium. Jaringan ini yang memungkinkan sel-sel berperilaku seperti satu sel tunggal.
"Jantung, tulang, dan bahkan plasenta dibangun di jaringan sel-sel ini," papar Lawrence Schwartz, Profesor Biologi di University of Massachusetts, sekaligus pemimpin riset ini.
Menurut dia, sejauh ini sel terbesar dan syncytium terbesar milik manusia adalah otot.
"Pertumbuhan otot disertai dengan penambahan nukleus baru dari sel induk untuk membantu memenuhi permintaan sintetis sel otot yang lebih besar," ucap dia.
Nukleus baru ini dikenal sebagai mionukleus yang bertanggung jawab untuk memupuk memori otot.
Kondisi itu terjadi, meski riset sebelumnya mengklaim jumlah mionukleus dalam tubuh menurun setelah otot nggak digunakan.
"Dua riset independen -satu riset menggunakan objek hewan pengerat dan yang lain menggunakan serangga- telah menunjukkan nukleus tidak hilang dari serat otot yang berhenti berkembang," ucap Schwartz.
Menurut dia, nukleus bakalan tetap ada ketika otot akan mulai mati.
Temuan ini akan menyingkirkan rasa khawatir bagi mereka yang pengen berolahraga lagi setelah lama nggak olahraga.
Schwartz ngungkapin, banyak bukti dalam fisiologi olahraga yang mengklaim jauh lebih mudah mendapatkan kembali tingkat kebugaran otot dengan kembali berolahraga, daripada saat kita baru pertama kali melakukannya.
Bahkan, tingkat kebugaran otot tetap bisa kita dapatkan meski telah lama vakum dari rutinitas olahraga.
Dengan kata lain, kata Schwartz, kita nggak perlu ragu untuk berolahraga lagi meski telah lama tak melakukannya.