HAI-Online.com - Komisi Atletik Nevada (NSAC) akhirnya resmi mengumumkan hukuman bagi pihak-pihak yang terlibat dalam kerusuhan UFC 229, pada Selasa kemarin (29/1).
Hasilnya,Conor McGregor mendapatkan hukuman denda sebesar 50 ribu dolar AS atau sekitar Rp700 juta, dan juga larangan bertanding selama enam bulan.
Sementara itu, Khabib Nurmagomedovmemperoleh hukuman yang jauh lebih berat, yaitu denda senilai 500 ribu dolar AS atau sekitar Rp7 miliar, serta skors hingga 9 bulan ke depan.
Meski terbilang jauh lebih berat jika dibandingkan dengan McGregor, lamanya hukuman skors dari pemegang sabuk juara kelas ringan UFC tersebut sebenarnya bisa berkurang menjadi 6 bulan aja asalkan doi bersedia melakukan pelayanan publik.
Baca Juga : Steven Seagal Ikut Menilai Khabib Nurmagomedov Unggul dari McGregor
Namun, petarung asal Rusia itu nampaknya lebih memilih hukuman awal yang diberikan NSAC, dan menolak untuk melakukan pelayanan publik anti-bullying guna mengurangi skorsnya menjadi 6 bulan.
Seperti yang dilansir HAI dari BJ Penn, keputusan tersebut diambil oleh Khabib Nurmagomedov karena dia ingin nggak ingin berpartisipasi pada pelayanan publik di negara yang melegalkan narkoba, judi, dan juga prostitusi.
"Mereka (NSAC) memintaku untuk ikut serta dalam kampanye sosial.. Nevada adalah tempat di mana mereka memperbolehkan penggunaan narkoba, prostitusi, dan judi. Biarkan mereka menyelesaikan masalahnya sendiri," terang Khabib dalam wawancaranya dengan Nord Desant.
Lebih lanjut, pria berusia 30 tahun itu menjelaskan bahwa sebelumnya banyak juga petarung UFC yang gelarnya nggak dicabut meskipun nggak bertanding selama 1,5 tahun.
"Ada banyak petarung yang nggak bertanding dalam waktu dua tahun, dan sabuk juara mereka nggak dicabut dalam waktu 1,5 tahun. Aku siap bertarung, mereka yang melarangku," tambahnya.
Kalau menurut kalian sendiri gimana nih sob? Khabib Nurmagomedov sebaiknya mengambil tawaran pelayanan publik anti-bullying yang ditawarkan NSAC buat mengurangi hukuman skorsnya atau nggak nih? (*)