HAI-ONLINE.COM - Bagi seorang anak, terinspirasi dari kesuksesan sang ayah tentu jadi hal yang wajar dong. Nah, beberapa pesepakbola berikut, mungkin ngalamin banget hal ini nih.
Ya, mereka ini merupakan anak dari para pesepakbola hebat. Dan, mereka pun akhirnya juga memutuskan untuk terjun ke dunia yang sama seperti ayahnya.
Namun, sama profesinya, belom tentu sejalur juga pencapaiannya. Mereka gagal mengikuti jejak kesuksesan sang ayah.
Padahal mah, buah kan jatuh nggak jauh dari pohonnya, bakat mengolah si kulit bundar dari sang ayah, pasti sedikit banyak diturunkan ke mereka. Mungkin karena kurang bekerja keras kali ya.
Nah, mau tau siapa aja pesepakbola yang gagal mengikuti kesuksesan ayahnya tersebut? Cek nih!
Baca Juga : Arian 13: Banyak Pasal Karet, RUU Permusikan Itu Nggak Perlu!
1. Diego Sinagra Maradona
Kalo ngeliat dari namanya, pasti udah bisa ketebak dong siapa ayahnya? Ya, doi merupakan anak dari legenda sekaligus pesepakbola hebat, Diego Maradona.
Awalnya, saat masih berumur 11 tahun, nama besar sang ayah membuat Sinagra bisa dengan mudah masuk ke tim junior Napoli. Tapi, Sinagra harus menerima kenyataan bahwa dunia sepak bola nggak semudah itu.
Ketika masuk ke tim senior, Sinagra gagal mengikuti kesuksesan ayahnya. Ia hanya berkutat di tim-tim kasta bawah Liga Italia, seperti ASD Quarto dan ASD San Giorgio.
Meskipun begitu, Sinagra sempat meraih kesuksesan di bidang sepak bola pantai. Ia sukses membawa timnas Italia menjadi runner-up di Piala Dunia 2008 lalu.
2. Jordi Cruyff
Jordi Cruyff, namanya mulai mencuri perhatian saat berhasil masuk ke skuat timnas Belanda untuk Piala Eropa 1996. Apalagi, ketenarannya semakin bertambah mengingat Jordi merupakan anak dari sang maestro, Johan Cruyff.
Namun, nyatanya karier sepak bola Jordi nggak secemerlang ayahnya. Penampilannya bersama Barcelona dan Manchester United bisa dibilang kurang memuaskan.
Sehabis dilepas MU pada 2000 silam, karier Jordi justru semakin memburuk. Sempat membela Celta Vigo dan Espanyol, Jordi kemudian hanya berkutat dengan tim-tim kecil, seperti Matalurh Donetsk (Ukraina) dan Valletta (Malta).
Meskipun begitu, seusai pensiun, Jordi kini sukses menjabat sebagai Direktur dari tim asal Siprus, AEK Larnaca.
3. Edinho Nascimento
Doi merupakan anak dari legenda hidup sepak bola Brazil, Pele. Namun, Edinho Nascimento nampaknya amat kesulitan untuk mengikuti pencapaian sang ayah.
Menjadi penjaga gawang utama Santos selama empat tahun (1994-1998), mungkin prestasi terbaik yang pernah diraih Edinho selama kariernya. Sebab, selain itu, doi cuma berkutat di tim-tim kecil Liga Brazil, seperti Portuguesa Santista dan Sao Caetano.
Semakin jomplang lagi dengan prestasi sang ayah, bila melihat isu yang dialami Edinho di luar dunia sepak bola.
Ya, kini Edinho dipenjara selama 33 tahun akibat kasus pencucian uang dan pengedaran narkoba. (Tomy)