'Tidak Butuh', 'Industri yang Sehat Lebih Penting' Ini Respon Para Musisi tentang RUU Permusikan

Kamis, 31 Januari 2019 | 18:30
(KOMPAS.com/IRA GITA)

Andien dan sejumlah musisi lainnya bersama anggota DPR RI bertemu di Gedung Nusantara III, DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (28/1/2019).

HAI-online.com -RUU (Rancangan Undang-Undang) Permusikan akhir-akhir ini jadi sorotan paramusisiIndonesiadan menuai banyak kritik.

Pasalnya, RUU Permusikan yang dirancang oleh DPR RI pada 15 Agustusinijustu dinilai mengandung pasal-pasal karet yang bisa membatasi para musisi untukberekspresi melalui karya mereka.

Melihat proses kreativitasdalam berkarya yang bisa terkekang, para musisi pun ramai-ramai menyuarakan kritik mereka soal RUU Permusikan tersebut lewat akun media sosial mereka.

Vokalis Seringai, Arian 13, menyebut kalauRUU Permusikan itu nggak perlu. Karena di dalamnya banyak pasal2 karet yang mengekang kreativitas para musisi.

Baca Juga : Arian 13: Banyak Pasal Karet, RUU Permusikan Itu Nggak Perlu!

Senada dengan Arian, Burgerkill pun setuju bahwa mereka nggak butuh RUU Permusikan.

.Feast, band rock asal Jakarta ini menilai bahwakesejahteraan musisi dan para pelakudi industri musik itu lebih pentingdibanding dengan sertifikasi dan mengurusi isi konten yg sesuai 'moral'.

Menurut Ucok 'Homicide',UU permusikan itu hanya layak direspon dengan main musik terus sesuai keinginan para musisi dan nggak usah dipedulikan.

Nggak cuma para musisi "cadas" aja yang berkomentar mengenai RUU Permusikan ini. Para musisi pop pun juga ikutan melontarkan kritik karena nantinya mereka juga bisa terkena imbas.

Baca Juga : Cholil ‘Efek Rumah Kaca’ Bahas RUU Permusikan: Musisi Nggak Bisa Hidup Kalo Punya Keterbatasan Berekspresi

Bahkan musisi senior Indonesia pun juga ikut memberikan komentarnya.

Tag

Editor : Alvin Bahar